Anak Korban Pembunuhan Semprot Polisi Gara-gara Police Line di TKP
Informasi lain didapat sebelum korban ditemukan tewas oleh anaknya sempat terdengar kalau kedua lebih dahulu cekcok.
"Aku mau mandi makanya datang ke rumah yang belakang ini. Kubuka pintu kondisi ibu sudah berdarah darah. Baru kemudian aku lapor sama keluarga. Saat itu bapak sudah enggak ada lagi," katanya.
Saat diwawancarai, BMG mengaku keberatan kalau rumah dan foto dirinya diambil.
"Kalau difoto aku enggak izin,"kata BMG.
Anak Korban Ngamuk Protes Rumahnya Dipasangi Garis Polisi
BMG (14) anak pasangan suami istri JG (42) dan korban pembunuhan Deni Astuti (33) tidak suka, polisi memasang garis polisi (police line) di rumahnya.
Karena tidak senang, setelah polisi memasang garis polisi dan pergi meninggalkan rumahnya BMG pun membukanya.
Dengan dibantu satu orang temannya ia pun membuka garis polisi yang terpasang mengelilingi rumah.
"Ntah apa aja dipasang-pasangin ini. Enggak perlu kalinya ini," kata BMG misuh-misuh sembari menarik garis polisi yang terpasang.
Meski sudah diberi penjelasan oleh wartawan namun BMG tampaknya tetap tidak perduli.
Garis polisi yang sudah ia tarik kemudian ia kumpulkan.
"Orang ini pun (warga) ntah ngapain ngubung-ngubungi polisi. Udah kubilang tadi padahal enggak usah menghubungi polisi tapi dihubungi juga,"kata BMG yang merupakan anak pertama JG dan Deni Astuti.
Polisi Kecewa dengan Sikap Anak Korban
Mendengar informasi dari wartawan bahwa anak korban, BMG telah mencopoti garis polisi yang sudah dipasang di rumah, Kapolsek Galang, AKP Teddy Napitupulu pun kemudian memerintahkan anggotanya untuk kembali memasangi garis polisi tersebut.
Ia pun mengaku cukup kecewa dengan tindakan berlebihan yang dilakukan anak korban.
"Anaknya pertama korban ini memang payah kali tadi kita tanyain," kata Teddy.
(TribunJakarta/TribunMedan)
Artikel ini telah tayang di jakarta.tribunnews.com