Ketika Dunia Internasional Meragukan Indonesia Tanpa Virus Corona
belum adanya kasus corona di Indonesia telah menjadi sorotan media barat yang selama ini dikenal sangat berbasis data
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan Alexius Jemadu meminta pemerintah menjawab kecurigaan dunia internasional yang meragukan Indonesia terkait penanganan virus corona.
"Kita harus responsif, jangan sampai kita hanya menjawab pertanyaan orang, tapi betul-betul harus mendahului, karena ini taruhannya citra Anda di dunia internasional," ujar Alexius dalam forum diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020).
Menurutnya, para pejabat di pemerintahan Presiden Joko Widodo agar tidak hanya melontarkan statement terkait belum adanya kasus corona di Indonesia.
Namun demikian, klaim tersebut harus disandingi dengan data dan penuh rasionalitas.
Sebab, belum adanya kasus corona di Indonesia telah menjadi sorotan media barat yang selama ini dikenal sangat berbasis data dan rasionalitas.
• Pengamat Politik: Jokowi Akan Mundur karena Virus Corona
• Paus Fransiskus Disebut Jalani Pemeriksaan Virus Corona, Vatikan Beri Jawaban
• 600 Buruh Outsourcing Perusahaan Es Krim Aice Dijanjikan Bonus, Malah Terima Cek Kosong
• Dosen UIN Mataram Dikeroyok Puluhan Orang tak Dikenal
Menurutnya, dunia internasional sangat demanding untuk mendapatkan informasi dengan apa yang terjadi dengan Indonesia.
Karena itu, karakteristik dunia internasional tersebut harus mampu dijawab pemerintah dengan konsistensi.
"Jangan lupa visualisasi apa yang terjadi di lapangan karena dia (Indonesia) ngomongin saja tanpa ditampilkan gambarnya, dunia internasional mungkin agak ragu, karena ini bahaya yang mengancam," kata dia.
Diketahui, dunia internasional menyoroti Indonesia terkait penanganan virus corona.
Salah satunya adalah Australia.
Melansir dari The Sidney Herald negara-negara tetangga termasuk Malaysia, Singapura, Thailand dan Australia semuanya memiliki populasi yang jumlahnya lebih kecil dari Indonesia dan setidaknya telah melakukan sepuluh kali lebih banyak tes dikutip dari The Sidney Herald.
Terkait dengan kasus Indonesia yang nol kasus, Perdana Menteri Australia Scott Morisson memberikan komentarnya.
Morrison mengatakan kepada stasiun radio 3AW sebagaimana dikutip dari The Sydney Herald bahwa klaim nol infeksi di Indonesia adalah akibat dari ketidakmampuan Indonesia untuk menguji virus corona.
“Ini adalah negara yang sangat besar dengan banyak pulau dan akan sangat sulit untuk memberikan jaminan absolut tentang angka-angka itu," kata dia.
“Saya tidak bermaksud bahwa (tidak sopan), Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia dan kami berdua memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan tersebut” lanjutnya.