Berita Nasional
Matikan Lampu saat Numpang Tidur di Mushala, 2 Remaja Tepergok Warga Sudah Telanjang
Kedua remaja putus sekolah tersebut tepergok warga dalam kondisi Telanjang dan sedang berhubungan badan Sesama Jenis.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sungguh bejat kelakuan 2 pria di Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Kedua remaja putus sekolah tersebut tepergok warga dalam kondisi Telanjang dan sedang berhubungan badan Sesama Jenis.
Ironisnya, kedua pria pengangguran tersebut bersetubuh di dalam Mushala.
Kejadian itu sempat membuat geger warga Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Kedua remaja tersebut diketahui berinisial EPS (23) dan ROP (13).
• Peras Korban Pakai Modus Berhubungan Badan, Warga Palembang: Idenya Dapat dari TV
• Truk Muatan Semen Tercebur Laut di Pelabuhan Merak, Gara-gara Kapal Terus Goyang
• Seorang Ayah di Lampung Pukuli Anak Kandungnya Hanya Gara-gara Main di Rumah Tetangga
• Wanita Ini Nekat Bersetubuh dengan Selingkuhan saat Suami Tidur, Lihat yang Terjadi Selanjutnya
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok AKP Deny Akhmad mengungkapkan, kejadian ini berawal ketika EPS dan ROP menumpang menginap di Mushala pada Minggu malam.
Keduanya beralasan tidak memiliki uang untuk melanjutkan perjalanan ke Nagari Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.
"Alasannya tidak punya uang dan hari sudah larut malam," kata Deny dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Rabu (4/3/2020).
Merasa prihatin, pengurus Mushala mengizinkan keduanya bermalam di rumah ibadah.
Namun, ketika sudah larut malam, keduanya tampak memadamkan semua lampu di Mushala.
"Pengurus pun merasa curiga dan bersama warga mendatangi Mushala itu," kata Deny.
Pengurus dan warga sangat terkejut karena mendapati kedua pria itu dalam keadaan telanjang.
Dua pria itu rupanya tengah melakukan berhubungan badan sesama jenis.
Denny mengatakan warga saat itu hampir menghajar EPS dan ROP.
Namun warga sukses mengendalikan emosi dan memutuskan untuk menyerahkan dua pria itu ke Mapolres Solok.
"Warga sempat marah dan pelaku hampir saja diamuk. Namun beruntung ada yang menenangkan dan akhirnya diserahkan ke polisi," kata Deny.
Di Mapolres Solok, polisi melakukan pemeriksaan intensif terhadap EPS dan ROP.