Tribun Lampung Barat
Pemerintah Pusat Kucurkan Rp 24 Miliar untuk Renovasi 20 Sekolah di Lampung Barat
Renovasi 20 gedung sekolah di Kabupaten Lampung Barat menelan anggaran Rp 24 miliar lebih.
Penulis: Ade Irawan | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LIWA - Renovasi 20 gedung sekolah di Kabupaten Lampung Barat menelan anggaran Rp 24 miliar lebih.
Proyek tersebut dilaksanakan oleh PT Cipta Primadona Perkasa bersama konsultan pengawas CV Tujuh Jaya, dengan nomor kontrak HK0201/KTR/BPPWL/POP-MYC.01/2019.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Lambar Wasis Apriyadi mengatakan, proyek dengan progres sekitar 5 persen itu merupakan program Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Wilayah Lampung, dan Satuan Kerja Pelaksana Prasarana Permukiman Provinsi Lampung.
Proyek tersebut bermula pada November 2018 lalu, di mana Kementerian PUPR mendata sebanyak 46 sekolah di Lambar membutuhkan bantuan.
• Selewengkan Dana Renovasi Sekolah Rp 112,5 Juta, Kepala SMAN 1 Mesuji Diseret ke Pengadilan
• Mantan Kepsek Menangis Dituntut 2 Tahun Penjara, Kasus Markup Anggaran Rehabilitasi Sekolah
• Kapal Pembeli BBM Ilegal Dilepas, Bakamla Amankan 100 Ton Minyak Cong
• Bakamla RI Sita 107 Ton BBM Diduga Ilegal di Perairan Lampung

“Kemudian karena kami hanya sebagai penerima, maka kami mencari keterangan di provinsi. Setelah menjelang bergantinya tahun, kami dikasih tahu bahwa ada sekolah akan direhab dengan jumlah 20 sekolah. Kita tidak tahu proses dan seperti apa lelangnya. Namun yang jelas, kami sampaikan jangan sampai bertabrakan dengan program Dana Alokasi Khusus (DAK),” ujar Wasis, Jumat (6/3/2020).
Selanjutnya, pihak rekanan mulai melaksanakan tahapan pembangunan pada Januari lalu.
Diketahui 20 sekolah yang ditangani itu satu paket dengan nilai kontrak mencapai Rp 24 miliar lebih.
“Kami sudah berupaya minta data pembagian per sekolah, dan itu tidak bisa diberikan oleh mereka. Karena Rp 24 miliar lebih tersebut anggaran secara global, dan bisa fluktuasi antara satu sekolah dengan sekolah lainnya mengingat itu menyesuaikan kebutuhan di masing-masing sekolah yang ditangani. Baru bisa dilihat setelah selesai dan proses serah terima,” ungkapnya.
Selain pembangunan gedung, kata dia, juga akan ada pengadaan mebel.
Tapi, kemungkinan hanya untuk beberapa sekolah, mengingat yang menjadi fokus dalam kegiatan tersebut adalah pembangunan gedung.
Menurut dia, Lambar menerima kucuran dana cukup besar karena hubungan baik dengan Kemendikbud.
Selain itu, pendataan sekolah yang menjadi sasaran pembangunan telah dilakukan sejak 2017 lalu.
Seperti diketahui, 20 proyek yang akan direnovasi, di antaranya, SDN 3 Hanakau, SDN 1 Padangtambak, SDN 2 Tugusari, SDN 4 Liwa, SDN 2 Sukananti, SDN 2 Gihamsuka Maju, SDN 2 Sukaraja, SDN 3 Padangtambak, SDN 2 Mekarjaya, SDN 1 Purajaya, SDN 2 Sukapura, SDN Tembelang, SDN 2 Bakhu, SdN 2 Kenali, dan SDN 3 Bandingagung.
Beberapa sekolah di Lampung Barat dalam kondisi memperihatinkan, mulai dari plafon berlubang hingga ruang kelas yang kurang layak difungsikan sebagai sarana belajar.
Seperti yang terlihat di SDN 1 Kagungan, Kecamatan Lumbok Seminung dan SDN 3 Hanakau, Kecamatan Sukau.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, kondisi bangunan SDN 1 Kagungan semipermanen, di mana setengahnya masih menggunakan papan.
Plafon sudah terkelupas dan atap bocor, ditambah keramik di dalam kelas sudah hancur.
Sementara di SDN 3 Hanakau, plafon berlubang dan ruang kelas yang tidak layak. (Tribunlampung.co.id/Ade Irawan)