Tribun Bandar Lampung
Children Crisis Center Dampingi 38 Anak yang Terlibat Prostitusi Anak di Bandar Lampung
Direktur CCC Lampung Syafrudin mengatakan, saat ini sudah 38 anak korban eksploitasi sosial komersial di Bandar Lampung yang dirangkul oleh CCC.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Noval Andriansyah
Dewi merinci, dari 38 anak tersebut, 34 berjenis kelamin perempuan dan 4 orang laki-laki.
"Akibat dari keterlibatan tersebut, 7 anak putus sekolah," jelas Dewi.
Menurut Dewi, faktor utama 38 anak tersebut terlibat prostitusi adalah ekonomi.
Selain itu, imbuh Dewi, faktor lainnya, di antaranya pergaulan bebas, gaya hidup dan lingkungan sekitarnya.
Dewi menyebut, selama ini pemerintah belum hadir saat anak-anak tersebut tertangkap razia dan harus duduk di kursi pesakitan.
"Karena sejatinya anak itu dilindungi oleh undang-undang," ucap Dewi.
Meski demikian, Dewi memastikan, CCC akan selalu mendampingi anak-anak yang terlibat masalah hukum.
Terbongkar Prostitusi Anak di Apartemen
Polres Metro Jakarta Selatan membongkar prostitusi anak di Apartemen Kalibata City.
Polisi telah mengamankan enam orang pelaku, dan masih memburu satu orang lainnya terkait prostitusi anak tersebut.
Para pelaku prostitusi anak di Apartemen Kalibata City Jakarta Selatan, benar-benar mengeksploitasi korbannya yang masih di bawah umur.
Dipaksa Layani 4 Pelanggan
JO (15), NA (15), dan AS (17), tiga korban dari prostitusi terselubung ini, dipaksa melayani pelanggannya sebanyak empat kali dalam sehari.
"Dalam sehari, korban dipaksa melayani pelanggan sampai empat kali," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama saat merilis kasus ini, Rabu (29/1/2020).
Jika melawan, sambungnya, para pelaku bakal menganiaya korban dengan cara diikat dan disundut rokok.
"Pelaku yang umumnya laki-laki juga melakukan pemukulan," ujar Bastoni.

Bastoni menjelaskan, pelangga dari prostitusi di Apartemen Kalibata City ini melakukan pemesanan lewat aplikasi Michat.