Tribun Bandar Lampung

Children Crisis Center Dampingi 38 Anak yang Terlibat Prostitusi Anak di Bandar Lampung

Direktur CCC Lampung Syafrudin mengatakan, saat ini sudah 38 anak korban eksploitasi sosial komersial di Bandar Lampung yang dirangkul oleh CCC.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Noval Andriansyah
tribunlampung.co.id/jelita dini kinanti
Children Crisis Center Dampingi 38 Anak yang Terlibat Prostitusi Anak di Bandar Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Children Crisis Center (CCC) Lampung mengadakan Media Brief di Embun Coffee, Sabtu (7/3/2020).

Dalam Media Brief itu dipaparkan mengenai anak-anak korban eksploitasi sosial komersial.

Direktur Children Crisis Center Lampung Syafrudin mengatakan, saat ini sudah 38 anak korban eksploitasi sosial komersial di Bandar Lampung yang dirangkul oleh CCC Lampung.

"Kami yakin 38 anak itu hanya jumlah kecil saja. Masih banyak anak-anak yang lain yang menjadi korban eksploitasi sosial komersial. Tapi belum terlihat karena mungkin anak-anak itu tidak mau melapor karena malu atau diancam oleh pelaku eksploitasi," kata Syafrudin, Sabtu (7/3/2020).

Menurut Syafrudin, anak-anak korban eksploitasi sosial komersial harus mendapat perhatian yang serius, sekalipun jumlah anak yang menjadi korban hanya satu.

Children Crisis Centre Ungkap 38 Anak di Bandar Lampung Terlibat Prostitusi Anak

Sebab eksploitasi akan merusak masa depan mereka.

Selain itu anak-anak korban eksploitasi sosial komersial selalu dipandang memiliki moral tidak baik.

Bahkan anak-anak itu menjadi sulit bergaul karena pandangan itu.

Adapun faktor yang menyebabkan anak menjadi korban eksploitasi sosial komersial yakni kemiskinan, harus membantu perekonomian orangtua, malu memiliki gaya hidup yang tidak kekinian, dan broken home.

"Untuk itu kami memberikan pelatihan pada orangtua untuk memperbaiki perekonomian, dan membentuk komite pendidikan yang merupakan perlindungan anak berbasis komunitas," urai Syafrudin.

Children Crisis Centre Ungkap 38 Anak di Bandar Lampung Terlibat Prostitusi Anak

Lembaga pemerhati anak atau Children Crisis Centre (CCC), merilis ada 38 anak di Kota Bandar Lampung ini dilacurkan alias terlibat prostitusi anak.

Manager Program CCC Dewi Astri Sudirman mengungkapkan, angka tersebut tercatat sejak Tahun 2017 hingga 2019.

"Jadi, kasus anak yang terlibat dalam prostitusi dengan total 38 anak itu, usia 14 hingga 18 tahun," kata Dewi, saat media brief tentang perlindungan anak khususnya anak yang dilacurkan (Ayla) di Sekretariat CCC, Perumnas Way Halim, Rabu (4/3/2020).

Dewi mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun CCC, 38 anak yang terlibat prostitusi anak tersebut masih berstatus pelajar dan perlu pendampingan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved