Berita Nasional

Ibu Bocah yang Tewas Dibunuh Siswi SMP tak Berharap Balasan untuk Pelaku

Korban awalnya ditenggelamkan di bak kamar mandi selama 5 menit, lalu pelaku mencekik leher bocah tersebut.

Editor: wakos reza gautama
Wartakotalive.com/Joko Supriyanto
suasana pemakaman APA, bocah yang dibunuh siswi SMP di Sawah Besar 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Bocah berinisial APA (6) yang menjadi korban pembunuhan remaja berinisial NF (15) rupanya akan masuk Taman Kanak-kanak (TK) 2020 ini.

Ibu korban, Ratnawati mengungkapkan, rencananya APA akan masuk TK bersama adik pelaku.

"Rencana tahun ini mau masuk sekolah. Tadinya mau sekolah bareng adiknya si pelaku," kata Ratnawati, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (8/3/2020).

Meski begitu, Ratnawati merasa APA masih hadir bersamanya.

"Saya merasa anak saya masih ada kok. Anak saya masih di rumah, lagi nonton. Tidak ke mana-mana," ungkapnya.

Pesan dalam Buku Harian dan Segudang Prestasi Siswi SMP yang Tega Habisi Bayi Tetangga

Sosok Slender Man, Tokoh Favorit Siswi SMP Bunuh Bocah dan Kasus Serupa Hebohkan Amerika

Tulisan Kemarahan Siswi SMP yang Bunuh Bocah di Jakarta

Total 6 Orang Positif Virus Corona di Indonesia

Ia tak berharap adanya hukuman atau balasan pada pelaku yang tega membunuh anaknya itu.

Ratnawati pun sudah merasa ikhlas atas kepergian anaknya itu.

"Saya tidak punya harapan apa-apa. Tidak punya sama sekali. Karena di hati saya tidak ada apa-apa," ungkapnya.

Diketahui, jarak rumah NF dan APA berdekatan.

Rumah tersangka juga sudah dipasang garis polisi.

Kronologi

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, pelaku dalam kondisi yang sadar saat melakukan aksi kejinya itu.

"Tersangka melakukan (pembunuhan) dengan kesadaran dan dia terinspirasi, kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia (melakukan pembunuhan) terinspirasi oleh film," ujar Heru, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (8/3/2020).

Korban awalnya ditenggelamkan di bak kamar mandi selama 5 menit, lalu pelaku mencekik leher bocah tersebut.

"Jadi, si anak (korban) diajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam (bak mandi)."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved