Kesurupan Massal di Bandar Lampung

Penjelasan Psikolog soal Kesurupan Massal di SMPN 22 Bandar Lampung, Retno: Gangguan Kesadaran

Psikolog UIN Lampung Retno Riani menilai fenomena kesurupan massal yang terjadi pada siswa di SMPN 22 Bandar Lampung sebagai gangguan kesadaran.

Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Ustadz Jefri sedang mengobati siswa SMPN 22 Bandar Lampung yang diduga kesurupan, Senin (9/3/2020). Penjelasan Psikolog soal Kesurupan Massal di SMPN 22 Bandar Lampung, Retno: Gangguan Kesadaran. 

"Informasi dari anak saya memang ada yang kesurupan sekitaran belasan anak," kata Linda seraya memberitahukan bahwa sang anak tidak masuk ke dalam siswa yang kesurupan.

Pantauan Tribunlampung.co.id bahwa siswa atas nama Bukhori Hilal sedang ditangani oleh ustadz Jefri di ruang kelas.

Sementara Irna, kakak dari siswa SMPN 22 Bandar Lampung juga mengatakan jika adiknya sempat menelpon pada Jumat (6/3/2020) malam.

Pada saat itu adiknya sedang kemah di sekolah yang merupakan kegiatan sekolah atas pengukuhan ketua OSIS.

"Saya juga kaget kok pas malam itu pukul 22.30 wib adik saya menelpon minta dijemput dan rupanya memang ada yang kesurupan saat malam kemah di sekolah," paparnya.

Pada saat menelpon adiknya itu dirinya mendengar ada suara teriakan histeris dan teriakan dari lingkungan sekolah.

Lalu pada hari ini juga setelah upacara ada lagi yang kesurupan.

Akbar siswa SMPN 22 Bandar Lampung yang mengalami kesurupan mengaku dirinya tidak tahu menahu kenapa  bisa mengalami kesurupan.

Awalnya saat acara di sekolahnya dirinya hanya ikut membantu teman-teman yang mengalami kesurupan.

Namun setelah itu Akbar merasa  ada bagian tubuhnya yang kurang enak.

"Pada jam 2 malam itu saya langsung kesurupan, sampai hari ini juga ada yang kesurupan dan termasuk saya juga," tukasnya.

Suami Ngamuk seperti Kesurupan, Curiga Istri Selingkuh hingga Dibacok di Depan Orang Banyak

Cemburu buta karena alasan istri tak setia alias selingkuh, suami tega membacok ibu dari anak-anaknya.

Peristiwa pembacokan dilakukan di depan anak yang masih berusia 6 tahun yang lari ketakutan melihat orangtua bertengkar.

Maria Ulfa (35), warga Pemangku I, Pekon Atar Kuaw, Kecamatan Batu Ketulis, Lampung Barat, harus meregang nyawa di tangan suaminya sendiri, Suyanto (39).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved