Tribun Bandar Lampung
Kisah Mahasiswa UIN Raden Intan Raih Emas Pencak Silat, Ali Sempat Alami Pecah Bibir saat Tanding
15 atlet UKM Pencak Silat UIN Raden Intan Lampung berhasil menyabet juara umum kategori dewasa dengan raihan 12 emas, 1 perak dan 2 perunggu.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 15 atlet UKM Pencak Silat UIN Raden Intan Lampung berhasil menyabet juara umum kategori dewasa dengan raihan 12 emas, 1 perak dan 2 perunggu dalam ajang Pencak Silat Open Tournament Lampung International Championship 5 yang digelar di GSG Universitas Lampung 10-11 Maret 2020.
Ditemui di lingkungan UIN Raden Intan Jalan Letkol Endro Suratmin, Sukarame, Kamis (12/3/2020) sore, Ali Rohman Eti Yuliani, dan Mohammad Ramadani membeberkan, jika mereka meraih emas dalam ajang tahunan memperebutkan Piala Menpora RI yang digagas Silat Production itu.
Ali turun di kelas C putra kategori dewasa, Eti turun di kelas B putri kategori dewasa dan Dani turun di kelas D putra kategori dewasa.
Total atlet yang berlaga sendiri ada 1.345 atlet dari seluruh Indonesia, turun dalam kategori usia dini, pra remaja, remaja dan dewasa.
Ali menceritakan, dalam pertandingan bertemu lawan dari Lampung Utara dan Metro.
• Kisah Wakil Lampung dalam Ajang Putera-Puteri Tari Indonesia, Ashari Tampilkan Tari Nattinggam
• Kisah Siswi SMP di Pringsewu Jatuh dari Motor karena Senggol Truk, Terpaksa Naik Motor ke Sekolah
• Imbas Kasus Corona, Wisuda 1.000 Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Ditunda
• BREAKING NEWS Sebar Berita Hoaks Virus Corona, IRT Diamankan Polda Lampung
Ketika bertemu di final dengan atlet Metro, Ali sempat mengalami insiden tidak mengenakkan dimana bibirnya pecah dan berdarah.
"Saat di babak final, bibir sempat pecah dan berdarah karena jatuh dijegal lawan terus kebentur kepala lawan. Jadi sambil berdarah-darah tetap lanjut tanding," ungkap mahasiswa semester 6 ini.
Luka di bibirnya memang masih terlihat basah saat diwawancara.
Namun perjuangannya berbuah manis, Ali berhasil menumbangkan lawannya dengan skor telak 3:0 di babak final.
"Alhamdulillah dapat emas. Apa yang saya raih ini juga bagian dari persiapan yang sudah dilakukan sejak Januari lalu. Dimana latihan rutin tiap sore selama lima hari," beber peraih emas kejuaraan nasional Bandung Lautan Api Championship 2 pada 2019 lalu ini.
Latihan dilakukan rutin mulai Senin sampai Jumat setiap pukul 16.00 WIB sampai selesai.
Tidak hanya berlatih fisik dan power, tetapi juga mematangkan teknik dalam pertandingan.
Diakui Ali, event ini menjadi ajang try out untuk mengikuti tanding selanjutnya yakni event tanding silat nasional Prabowo Cup pada April mendatang.
Selain itu juga rencananya ikut dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa Juli mendatang.
"Belum pasti tanggalnya tapi lagi persiapan juga untuk mengikuti event Prabowo Cup," papar putra Nurwawi dan Darmala itu.
Eti Yuliani sendiri mengaku sempat terkena tinjuan lawan pada bagian pipi sebelah kiri saat babak final bertemu dengan lawan dari Makasar.
Namun terbayar dengan skor sempurna 3:0.
"Lumayan masih ngebekas, ini udah mulai keliatan ilang. Harusnya pelanggaran memukul wajah, tapi wasitnya nggak liat," beber mahasiswi semester 8 Pendidikan matematika ini.
Dia mengatakan, lawannya bisa dikalahkan telak lantaran memang dirinya mempersiapkan fisik dan teknik jauh-jauh hari sebelum menjalani laga.
"Saya memang rutin latihan untuk mempersiapkan diri jadi nggak ada kendala berarti saat pertandingan," beber putri pasangan Sumarno dan Sumirah ini.
Sementara Ramadani di final juga meraih skor sempurna 3:0 karena lawannya dinilai minim persiapan.
"Kita memang latihan rutin jadi terbilang siap secara fisik dan mental. Bersyukur bisa meraih emas juga," ucapnya.
Rencananya dirinya juga bakal turun mengikuti event nasional Prabowo Cup sehingga pasca pertandingan Lampung Championship tetap msih rutin berlatih.
Kasubbag Kemahasiswaan UIN Raden Intan Lampung Devita Anggun mengapresiasi prestasi yang telah dicapai mahasiswanya dalam bidang pencak silat.
"Kami pihak kampus tentu bangga atas capaian adik-adik ini. Terlebih ini bukan kali pertamanya prestasi pencak silat baik skala nasional maupun internasional yang mereka torehkan," ungkap Anggun.
Pihak kampus dibawah subbag kemahasiswaan diakuinya terus memberikan dukungan kepada mahasiswa yang hendak meraih prestasi baik dari sisi anggaran maupun beasiswa bagi yang sudah menunjukkan prestasinya.
"Kebutuhan pendanaan yang diperlukan saat perlombaan kami sediakan untuk itu.
Ketika sudah berprestasi juga kami berikan beasiswa. Harapannya UKM Pencak Silat tetap eksis dan menorehkan prestasi mereka untuk UIN Lampung ke depannya," tambah dia.
Ketua Pelaksana Silat Production Asri Lubis menambahkan, total ada 179 kontingen dengan total 1.345 atlet yang berasal dari Lampung, Sumsel, Jabar, Banten, hingga Sulsel (Makasar).
"Ini event Internasional. Kita sudah dapat rekomendasi dari kemenpora, dan Persilat ( Federasi Silat Internasional). Undangan sudah tersebar ke negara-negara anggota Persilat. Tapi karena wabah virus corona, beberapa negara yang sudah konfirmasi membatalkan keikutsertaan sehingga hanya pesilat Indonesia yang bertanding," ujar Asri.(Tribunlampung.co.id/sulis setia markhamah)