Video Berita
Pria Tega Curi Uang Rp 45 Ribu Milik Nenek 65 Tahun Penjual Gorengan
Video pencurian uang yang dilakukan seorang pria di Surabaya viral di media sosial sejak Rabu 10 Maret 2020.
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Video pencurian uang yang dilakukan seorang pria di Surabaya viral di media sosial sejak Rabu 10 Maret 2020.
Aksi pencurian terekam kamera CCTV yang terpasang di masjid dalam gang Dinoyo, Surabaya.
Peristiwa terjadi sekitar waktu salat Dhuhur.
Video pencurian uang ini menjadi perhatian publik lantaran korbannya adalan seorang nenek bernama Mbah Hawati.
• VIDEO Tanda-tanda Penyebab Penyakit Herpes, Pencegahan hingga Cara Obati Herpes
• VIDEO Oknum Guru SD Matematika Cabuli 8 Anak Didiknya, Modal Rayuan dan Stetoskop
• Pagu Proyek Rp 1 Miliar Turun Jadi Rp 33 Juta, Direktur CV Widya Kreasi Dapat Fee Rp 891 Ribu
• Hingga Maret 2020 Belasan Orang Terjangkit DBD di Kecamatan Kemiling
Wanita berusia 65 tahun itu setiap hari harus bersusah payah menjual gorengan menggunakan serobak berwarna hijau.
Dengan tubuh rentanya, ia harus berjalan dari satu kampung ke kampung lain untuk menjajakan dagangannya.
Namun hari itu sungguh nahas baginya.
Uang yang ia kumpulkan dengan susah payah justru dicuri orang.
Semenjak kejadian pencurian itu, Mbah Hawati memutuskan libur untuk sementara.
Sudah dua hari ia tidak berdagang keliling kampung.
Ketika ditemui oleh Surya Malang, Mbah Hawati menceritakan alasannya istirahat berdagang.
"Capek saya. Kalau kemalingannya sudah saya ikhlaskan," ucap Mbah Hawati saat ditemui SURYAMALANG.com di rumahnya pada Kamis (12/3/2020).
Nenek asli madura ini mengatakan uang yang hilang sebanyak Rp 45 ribu.
"Uang itu memang biasa saya simpan di kotak. Biasanya ya aman," ucap Mbah Hawati.
Mbah Hawati sendiri mengatakan setiap hari berdagang gorengan, kerupuk, sate usus, dan buah-buahan.
Dari segala macam jenis dagangannya, ia mengambil keuntungan 200 perak saja per item.
Di sela-sela menceritakan musibahnya itu, tak luput juga Ia bercerita pertama kali berjualan di Surabaya.
"Tahun berapanya saya lupa. Pokoknya pas itu awal nikah sama suami, saya langsung dibawa ke Surabaya," kata Mbah Hawati saat mengingat kisahnya.
Semenjak itu lah juga Mbah Hawati berdagang. Tetapi yang membedakan saat itu Mbah Hawati berdagang dengan cara menyunggih dagangannya di atas kepala.
"Itu saya jualan es dawet," ucap Mbah Hawati.
Memasuki tahun 2005, suami Mbah Hawati meninggal dunia. Selang lima tahun berikutnya, ia berganti cara jualan.
Ia memilih menjajahkan dagangannya dengan mendorong gerobak. Hal itu dimaksudkan, agar ia dapat berkeliling kampung lebih jauh.
"Ya Alhamdulillah muternya saya bisa lebih jauh sekarang," jelas Mbah Hawati.
Mbah Hawati pun menceritakan kebaikan para penyetor barang dagangannya.
Usai musibah itu, sore harinya, Mbah Hawati bercerita terus terang kepada penyuplai barang dagangannya.
"Saya gak dibolehin ganti. Mereka ikhlas saya pun juga ikhlas," pungkas Mbah Hawati.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com
Videografer Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/pria-tega-curi-uang-rp-45-ribu-milik-nenek-65-tahun-penjual-gorengan.jpg)