Istilah Corona, Apa itu Dalam Pengawasan, Dalam Pemantauan, Suspect, Social Distance, Lockdown

Ada pejabat daerah panik lihat angka "Orang Dalam Pemantauan" (ODP), dikiranya ODP sama dengan orang yang positif mengidap virus Corona.

Editor: Andi Asmadi
kompas.com
Salah satu tindakan untuk menangkal virus Corona, yakni cuci tangan selama 20 detik. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Banyak istilah terkait virus Corona dan penyakit Corona (Covid-19) yang bisa membuat bingung.

Sampai-sampai ada pejabat daerah yang panik melihat angka "Orang Dalam Pemantauan" (ODP) yang jumlahnya cukup besar, dikiranya ODP sama dengan orang yang positif mengidap virus Corona.

Ada pula yang salah menanggap "suspect" sebagai orang yang sudah positif Corona. Dan, banyak salah paham lainnya karena tidak tahu arti istilah dimaksud. 

Agar tetap bisa mengikuti informasi dan memahami perkembangan virus ini, berikut daftar istilah terkait corona yang perlu diketahui. 

VIDEO Azan di Kuwait Berbeda karena Wabah Virus Corona

Virus Corona Bisa Sembuh Sendiri, Kuncinya Imunitas Tubuh dan Faktor Lingkungan, Simak Penjelasannya

Cara Mengisolasi Diri Sendiri apabila Terkena Virus Corona

Virus Corona ( Coronavirus):

Menurut penjelasan dari situs WHO, coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.

Pada manusia, beberapa coronavirus diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). 

Virus corona yang paling baru ditemukan menyebabkan penyakit Covid-19.

SARS-Cov-2:

Melansir dari laman WHO, SARS-CoV-2 adalah nama virus yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Nama tersebut diberikan oleh Coronavirus Study Group (CSG) dari Komite Internasional untuk Taksonomi Virus atau International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) pada 12 Februari 2020. 

Covid-19:

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi nama Covid-19 yang merupakan nama penyakit yang disebabkan virus corona atau virus SARS-CoV-2.

Nama ini diumumkan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 11 Februari 2020 di Jenewa, Swiss. 

Menurut Tedros, nama itu dipilih untuk menghindari stigmatisasi, referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan, atau sekelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved