Kasus Corona di Lampung
PDP di RSUD Ahmad Yani Metro Negatif Virus Corona, Kadiskes: Masih Belum Boleh Pulang
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi di RSUD Ahmad Yani, Metro, dipastikan negatif virus corona atau Covid-19.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi di RSUD Ahmad Yani, Metro, dipastikan negatif virus corona atau Covid-19.
Kepastian tersebut disampaikan Kadiskes Lampung Reihana setelah mendapatkan hasil uji laboratorium dari Kemenkes.
"Ya, (PDP) yang di Metro negatif," kata Reihana, Rabu (18/3/2020).
Meski demikian, ujar Reihana, pasien tersebut masih belum diperbolehkan untuk pulang.
Hal tersebut lantaran PDP tersebut masih harus menjalani pemeriksaan laboratorium kembali.
"Jadi pemeriksaannya harus 2 kali berturut-turut untuk memastikan benar-benar negatif," ucap Reihana.
• Kadiskes Reihana Benarkan 1 Pasien Positif Covid-19 di Lampung: Saya Lapor Pak Gubernur Dulu
• BREAKING NEWS Juru Bicara Achmad Yurianto: Kami Temukan 1 Kasus Positif Covid-19 di Lampung
• Rumah Sakit di Bandar Lampung Tiadakan Jam Besuk, Antisipasi Sebaran Covid-19
• Daftar RS Rujukan Corona di Lampung, Termasuk RS Rujukan Corona se-Indonesia
Kronologis Pasien 01
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung Reihana menuturkan, jika pasien 1 yang dinyatakan positif virus corona di Lampung, pertama kali dilaporkan oleh sang anak.
"Anaknya khawatir, karena ayahnya pada 14 Maret 2020 melakukan perjalanan dan berkumpul dengan jemaat Lampung di Bogor, Jawa Barat," kata Reihana, Rabu (18/3/2020).
Seusai pertemuan tersebut, kata Reihana, sang anak baru mengetahui jika ada 1 pasien terkonfirmasi virus corona asal Jawa Tengah meninggal dunia, dan ikut berkumpul dengan ayahnya.
"Karena mereka ini bersamaan pada saat itu di Bogor pertemuan jamaat lainnya," kata Reihana.
Berdasarkan penelusuran tim kesehatan, lanjut Reihana, riwayat perjalanan pasien 1 sebelumnya, pada 25-28 Februari 2020 lalu, menghadiri acara GPIB di Hotel Aston Bogor.
"Kemudian, pada 29 Februari 2020 lalu pulang ke Bandar Lampung dan mulai terlihat gejalanya pada 3 Maret 2020 dengan kondisi badan panas," jelas Reihana.
Lalu, kata Reihana, pasien tersebut juga batuk, makan dan minum susah, suhu tubuh mencapai 37 derajat celcius lebih.
"Kemudian, pasien memeriksakan diri ke dokter swasta," ungkap Reihana.
"Pasien juga melakukan pemeriksaan laboratorium di RS Advent, dan dicurigai widal (gejala awal untuk tipus)," jelas Reihana.