Stok Gula Langka, Bareskrim Temukan Sebuah Perusahaan Gula di Lampung Simpan 100 Ton Gula

‎Jadi stok gula sedang dikirim ke Jakarta. Sudah sepakati hari ini dikirim 33 ribu ton untuk penuhi gula di Jakarta. Jadi harganya turun, tidak ada al

Editor: Romi Rinando
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit ‎sidak ke Komplek Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (18/3/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID  - ‎Bareskrim Mabes Polri menemukan sebuah gudang gula di Lampung yang menyimpan stok gula sekitar 75-100 ton gula.

Masyarakat mengeluhkan harga gula pasir yang naik hingga Rp 18-20 ribu per kilogram.

Selain harga melonjak, gula juga kian langka di pasaran.

Melihat fenomena ini, Satgas Pangan Polri yang dipimpin langsung oleh Kabareskrim Komjen Listyo Sigit turun ke daerah melihat stok gula di beberapa gudang.

"Memang soal keluhan gula banyak kami dengar dari masyarakat. Saat ini sedang proses perjalanan gula dari luar negeri ke dalam (Indonesia). Secara umum stok yang ada untuk April-Mei harusnya ada," ungkap Listyo di gudang Food Station, Komplek Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020).

Pemprov Lampung Gelar Pasar Murah Stabilkan Harga Gula Akibat Corona

Pemprov Lampung Gelar Bazar Sembako Murah, Gula Hanya Rp 12 Ribu per Kg

Ombudsman Sarankan Bulog Dibubarkan Atau Berubah Jadi PT karena Terus Merugi

 

Kabareskrim Komjen Listyo mengaku tim Bareskrim  ‎kemarin melakukan sidang ke Lampung, dan menemukan perusahaan gula yang masih memiliki stok 75-100 ribu ton gula.

Stok di perusahaan tersebut tidak terdata oleh Satgas Pangan Polri. Untuk memenuhi stok gula di ibu kota, Listyo meminta perusahaan itu menyalurkan gula ke Jakarta.

"Kami sudah minta mereka salurkan, koordinasi dengan Pemda. ‎Jadi stok gula sedang dikirim ke Jakarta. Sudah sepakati hari ini dikirim 33 ribu ton untuk penuhi gula di Jakarta. Jadi harganya turun, tidak ada alasan harga gula tidak turun," ungkap mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu.  

Jokowi Sidak Gudang Bulog Perintahkan Operasi Pasar 

Di luar agenda resmi yang telah dijadwalkan, Presiden Joko Widodo mendadak meninjau Gudang Bulog di Kelapa Gading, Rabu (18/3/2020) pagi, untuk memastikan ketersediaan beras.

Seperti dikutip dari siaran pers resmi, Jokowi tiba di gudang bulog sekitar pukul 09.00 WIB, Presiden yang datang seorang diri dengan pengawalan Paspampres disambut oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.

Presiden Jokowi kemudian berkeliling gudang beras tersebut dan meninjau kualitas dari stok beras yang siap didistribusikan oleh Bulog.

Presiden Jokowi dan Kabulog Budi Waseso
Presiden Jokowi dan Kabulog Budi Waseso tinjau gudang

“Langsung keluarkan ini (beras) ya operasi pasar” perintah Presiden kepada Budi Waseso saat peninjauan. Setelah kurang lebih 30 menit berada di lokasi, Presiden Jokowi kemudian meninggalkan Gudang Bulog untuk kemudian menuju ke Istana Merdeka, Jakarta. Di Istana, Jokowi memimpin dua rapat terbatas lewat video conference.

Catatan Kompas.com, ini adalah pertama kalinya Jokowi melakukan agenda di luar Istana setelah ia menyampaikan imbauan untuk melakukan social distancing sebagai upaya menghindari virus corona.

Sebelumnya, Jokowi meminta masyarakat untuk melakukan social distancing dengan bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah dari rumah.

Stok Gula Kosong 

Stok gula pasir di gudang milik Perum Bulog Cabang Indramayu kosong sejak awal Maret 2020.

Hal tersebut disampaikan Kepala Perum Bulog Cabang Indramayu, Dadan Irawan kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Jumat (13/3/2020).

Dadan Irawan mengatakan, kelangkaan gula pasir ini bahkan sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

"Kelangkaan gula di Kantor Bulog Cabang Indramayu ini sekitar satu atau dua bulan terakhir dan habis total bulan sekarang," ujar dia.

Karyawan Pasar Modern Cipto Gudang Rabat saat mengepak gula pasir untuk dijual, Jumat (13/3/2020).
Karyawan Pasar Modern Cipto Gudang Rabat saat mengepak gula pasir untuk dijual, Jumat (13/3/2020). ()

Saat ini Perum Bulog Cabang Indramayu hanya menyediakan bahan-bahan pokok semisal beras, tepung, minyak goreng, dan daging kerbau.

Adapun menurut Dadan Irawan, kelangkaan gula ini diakibatkan belum memasukinya masa panen para petani gula lokal sehingga membuat kelangkaan stock di pasaran.

Kelangkaan ini diketahui menyebabkan harga gula pasir di Kabupaten Indramayu melonjak hingga menyentuh harga Rp 16-17 ribu per kilogramnya.

Padahal harga gula pasir dalam keadaan normal hanya Rp 12 ribu saja per kilogram atau dengan kata lain ada kenaikan sekitar Rp 5 ribu.

"Kalau saya lihat secara umum di wilayah lain pun sama sedang langka," ujar dia. (Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved