Tribun Tanggamus
Petani di Tanggamus Ditemukan Membusuk di Gubuknya, Polisi: Diduga Sudah 5 Hari Tewas
Seorang Petani di Kecamatan Kelumbayan Barat, Tanggamus, ditemukan Meninggal Dunia dalam gubuk di kebunnya.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Noval Andriansyah
Terakhir kali, lanjutnya, pertemuan antara majikan dan ART ini untuk menegur kinerja keempatnya.
"Emang suka marah gitu. Dia bilang kalau kerja itu yang benar. Setelah dari situ dia masuk kamar, sampai hari ini gak keluar keluar," jelasnya.
Sehari sebelumnya, Rabu (18/3/2020) ART yang menyiapkan semua kebutuhan korban juga tidak bertemu.
Namun belum ada kecurigaan lantaran masih ada suara laptop dari dalam kamar korban.
"Kami pikir tidur, karena takut ganggu akhirnya kami biarkan saja," jelasnya.
Dua Hari Tidak Keluar
Asisten rumah tangga (ART) di sebuah rumah mewah perumahan Vila Citra II Blok R kaget setelah melihat darah di lantai dan dinding kamar majikan.
Ternyata, darah tersebut berasal dari tubuh Dd (35) majikan yang menghuni kamar.
Dd ditemukan tak bernyawa dengan posisi duduk di atas kursi menghadap sebuah meja, Kamis (19/3/2020) sekitar pukul 09.30 WiB.
Salah satu ART di rumah korban, Silviani (19) menyebut majikannya itu sudah dua hari tak keluar kamar.
Mereka nekat masuk dengan menggunakan kunci cadangan, karena khawatir ada hal yang tak diinginkan.
"Sebelum kita buka itu ada bau nyengat gitu. Iya kami kira itu bau sampah, tapi di depan pintu banyak lalat seliweran," kata Silviani.
Ternyata setelah pintu kamar terbuka, lanjut Silviani, aroma busuk semakin menyebar keluar kamar.
Sementara posisi mayat majikan yang duduk di kursi, sudah mengeluarkan darah hingga membasahi lantai dan dinding kamar.
"Dia biasa tinggal sendiri di rumah. Orangtua di Jakarta. Sodaranya juga banyak di luar kota, kalau orang tuanya paling sebulan sekali ke sini, "katanya.