Tribun Tanggamus

Petani di Tanggamus Ditemukan Membusuk di Gubuknya, Polisi: Diduga Sudah 5 Hari Tewas

Seorang Petani di Kecamatan Kelumbayan Barat, Tanggamus, ditemukan Meninggal Dunia dalam gubuk di kebunnya.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Noval Andriansyah
tribulampung.co.id/tri yulianto
Gubuk tempat Petani di Tanggamus ditemukan Meninggal Dunia. Petani di Tanggamus Ditemukan Membusuk di Gubuknya, Polisi: Diduga Sudah 5 Hari Tewas. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Seorang Petani di Kecamatan Kelumbayan Barat, Tanggamus, ditemukan Meninggal Dunia dalam gubuk di kebunnya.

Menurut Kapolsek Limau, Polres Tanggamus AKP Ichwan Hadi, Petani yang Tewas tersebut bernama Wahab (80) warga Pekon Merbau, Kecamatan Kelumbayan Barat, Tanggamus.

"Mayat pertama kali ditemukan saksi Rasun alias Buang (50) warga Dusun Merbau, pekon setempat, saat akan ke kebun," ujar Ichwan mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, Kamis (19/3/2020).

Ichwan menambahkan, berdasarkan keterangan saksi Rasun, yang merupakan tetangga berkebun korban, saksi semula mencium aroma yang tidak sedap.

Lalu, terus Ichwan, saksi melakukan pencarian di sekitar tempat tersebut, lalu mencurigai bau berasal dari dalam gubuk Wahab.

 Dua Hari Tidak Keluar, Warga Villa Citra Ditemukan Membusuk di Dalam Kamar

Polisi Masih Dalami Penemuan Mayat di Vila Citra, Kapolsek: Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan

 Tertular di Bogor, Pasien Bandar Lampung Positif Corona

 Cegah Penyebaran Corona, Kepala Terminal Rajabasa Sosialisasi kepada Penumpang Bus 

"Saksi kemudian mendekati gubuk tersebut," ucap Ichwan.

Sesampainya di pintu gubuk, terus Ichwan, Rasun melihat pintu gubuk sudah dihinggapi lalat hijau.

Kemudian, kata Ichwan, saksi berinisiatif mendobrak pintu dan melihat sesosok mayat dalam kondisi terlentang.

Saksi, lanjut Ichwan, kemudian turun ke daerah Gunung Buntung untuk memberitahukan kepada Kepala Pekon Merbau, Danpos Babinsa Kelumbayan, Koramil 01 Cukuh Balak, atas penemuan mayat tersebut.

Lalu Bhabinkamtibmas Polsubsektor Kelumbayan, Polsek Limau dan masyarakat Pekon Merbau meluncur ke lokasi guna melakukan evakuasi dan identifikasi.

Ichwan menegaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, sebelum Meninggal Dunia, diduga korban mempunyai riwayat penyakit asma.

"Mayat kondisinya sudah membusuk dan diperkirakan kurang lebih sudah lima hari Tewas," jelas Ichwan.

Selanjutnya, kata Ichwan, mayat langsung dikebumikan di lokasi kebun milik korban, tidak jauh dari gubuk tersebut.

Sebab, terus Ichwan, melihat kondisi jasad yang sudah membusuk dan jarak tempuh yang terlalu jauh untuk dilakukan evakuasi.

"Akses jalan dari pekon menuju kebun milik korban tidak dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua, sedangkan jika jalan kaki jaraknya bisa sampai 2 kilometer," ujar Ichwan.

Polisi Masih Dalami Penemuan Mayat

Di sisi lain, polisi masih menyelidiki penyebab kematian Dd (35) warga Vila Citra II yang ditemukan tewas membusuk di dalam rumah, Kamis (19/3/2020).

Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Allagan mengatakan jenazah Dd sedang dilakukan otopsi.

"Setelah kita lakukan olah TKP, jenazah langsung di bawa ke RSUD Abdul Moeloek untuk dilakukan visum," kata Kapolsek, Kamis (19/3/2020).

Ia menambahkan, pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab kematian pria lajang penghuni rumah tersebut.

Namun, dari hasil pemeriksaan, ditemukan botol yang diduga minuman keras serta satu pucuk senjata api (senpi) jenis FN.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, saat ditemukan kondisi mayat sudah busuk. Apakah ada unsur lain kami masih menunggu hasil visum," jelasnya.

Dikenal Temperamen

Sebelumnya, Dd (35) warga perumahan Vila Citra II Blok ditemukan tewas di dalam kamar oleh Asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah korban, Kamis (19/3) sekitar pukul 09.30 wib.

Pria lajang keturunan tionghoa ini biasa tinggal bersama empat orang ART.

Sementara orangtua dan keluarga berada di luar provinsi Lampung.

Silviani (19) salah satu ART yang bekerja di rumah korban mengatakan total ada 5 orang ART.

Hanya saja 1 orang kepala ART tidak menetap di rumah itu.

"Kepala ARTnya pagi datang, sore pulang. Kalau yang nginap di sini cuma orang empat," ujar Silviani.

Ia menuturkan, sehari hari Dd biasanya setiap pagi pergi berangkat kerja.

Namun sudah dua hari sejak terakhir bertemu Selasa (17/3/2020) malam, Dd tidak keluar kamar.

"Dengar dengar majikan saya ini kerja di pabrik. Ga tau juga, karena saya belum pernah ngobrol langsung," katanya.

Terakhir kali, lanjutnya, pertemuan antara majikan dan ART ini untuk menegur kinerja keempatnya.

"Emang suka marah gitu. Dia bilang kalau kerja itu yang benar. Setelah dari situ dia masuk kamar, sampai hari ini gak keluar keluar," jelasnya.

Sehari sebelumnya, Rabu (18/3/2020) ART yang menyiapkan semua kebutuhan korban juga tidak bertemu.

Namun belum ada kecurigaan lantaran masih ada suara laptop dari dalam kamar korban.

"Kami pikir tidur, karena takut ganggu akhirnya kami biarkan saja," jelasnya.

Dua Hari Tidak Keluar

Asisten rumah tangga (ART) di sebuah rumah mewah perumahan Vila Citra II Blok R kaget setelah melihat darah di lantai dan dinding kamar majikan.

Ternyata, darah tersebut berasal dari tubuh Dd (35) majikan yang menghuni kamar.

Dd ditemukan tak bernyawa dengan posisi duduk di atas kursi menghadap sebuah meja, Kamis (19/3/2020) sekitar pukul 09.30 WiB.

Salah satu ART di rumah korban, Silviani (19) menyebut majikannya itu sudah dua hari tak keluar kamar.

Mereka nekat masuk dengan menggunakan kunci cadangan, karena khawatir ada hal yang tak diinginkan.

"Sebelum kita buka itu ada bau nyengat gitu. Iya kami kira itu bau sampah, tapi di depan pintu banyak lalat seliweran," kata Silviani.

Ternyata setelah pintu kamar terbuka, lanjut Silviani, aroma busuk semakin menyebar keluar kamar.

Sementara posisi mayat majikan yang duduk di kursi, sudah mengeluarkan darah hingga membasahi lantai dan dinding kamar.

"Dia biasa tinggal sendiri di rumah. Orangtua di Jakarta. Sodaranya juga banyak di luar kota, kalau orang tuanya paling sebulan sekali ke sini, "katanya.

Kronologi

Pagi itu, asisten rumah tangga ART bernama Melda (30) berniat membangunkan sang majikan untuk mengantarkan sarapan.

Namun, tidak ada respons dari dalam kamar yang berada di lantai tiga tersebut.

Melda pun bersama empat ART lainnya berinisiatif membuka paksa kamar tersebut.

Betapa kagetnya mereka saat melihat sang majikan sudah tak bernyawa dengan kondisi sudah membusuk.

Belum diketahui penyebab korban meninggal dunia.

Warga Perumahan Vila Citra, Bandar Lampung digegerkan dengan penemuan mayat pria, Kamis (19/3/2020) pagi. 

Dd (34), warga Perumahan Vila Citra II Blok R12, ditemukan tak bernyawa di dalam kamarnya, sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat ditemukan di lantai tiga rumahnya, kondisi jenazah sudah membusuk.

Diduga, korban sudah meninggal dunia dua hari sebelum ditemukan.

Jasad pria keturunan Tionghoa ini pertama kali ditemukan oleh kepala asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah mewah tersebut.

Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya korban.

Saat ini tim Inafis Polresta Bandar Lampung sudah melakukan olah TKP.

Seorang Petani di Kecamatan Kelumbayan Barat, Tanggamus, ditemukan Meninggal Dunia dalam gubuk di kebunnya. Jasad Petani tersebut ditemukan sudah membusuk dan diperkirakan telah Tewas selama 5 hari.(Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto/Joviter Muhammad)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved