Cerita Siswa Belajar di Rumah, Mulai Tak Ada Gadget Tak Kumpul Tugas, Orangtua Repot Kirim Video 

"Setelah difoto dan dikirim ke grup saya pun memberikan batas waktu pengumpulannya. Misal ditugaskan hari ini dikumpul besok pagi. Pengumpulan tugasny

Editor: Romi Rinando
Tribun Lampung/Bayu Saputra
Foto Ilustrasi Cerita Siswa Belajar di Rumah, Mulai Tak Ada Gadget Tak Kumpul Tugas, Orangtua Repot Kirim Video  

Dengan memperhatikan anak-anaknya, jangan diabaikan saja.

Anak-anak juga harus dipantau dan dibantu jika ada kesulitan.

"Dalam hal belajar secara online ini yang harus disiapkan itu buku nya dan kuota internet. Menurut saya tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Sebab kalaupun hari ini tidak terpantau tugasnya bisa dibuat besok," tutupnya.

Sementara itu Olis yang mengajar kelas 1 mengatakan, bahwa di sekolahnya tidak semua mempunyai gadget untuk itu ia sudah memberikan tugas anak didiknya selama dua Minggu kedepan.

"Sebelum libur anak-anak sudah saya beri tugas dan nanti saat masuk akan dikumpulkan. Untuk itu kalau saya saat ini kerjanya membuat kisi-kisi soal untuk anak kelas 6 ujian," kata Olis saat dibincangi di rumahnya.

Olis mengatakan, bahwa meskipun ia mengajar anak kelas satu namun ia masuk dalam tim pembuat soal ujian anak kelas enam.

Untuk itulah ia tetap bekerja dan tetap berkoordinasi dengan tim pembuat soal.

"Kalau dulu soal ujian itu kan dari pusat, kalau sekarang sekolah buat sendiri. Namanya itu Merdeka Belajar yaitu guru itu merdeka buat sendiri soalnya untuk siswa," bebernya.

Menurutnya, harusnya pengerjaan kisi-kisi soal tersebut dikerjakan di sekolah tapi karena kondisi tidak memungkinkan karena COVID-19 ini maka dibuatlah di rumah dengan tetap berkoordinasi dengan guru yang lain yang jadi tim pembuat soal.

Sementara  di Provinsi Lampung proses belajar online sejumlah sekolah malah membuat para orangtua kerepotan. Pasalnya tugas yang diberikan guru melalui group WhatsApp terlalu banyak. "Kita kerepotan juga tugasnya banyak, ada perintah solat, harus di videoin, kirim ke gurunya, perinah wudhu divideoin, gak boleh foto, harus video," ujar LIsa salahsatu orang tua murid. 

Cerita lain datang dari Nurhaida, orangtua wali murid di sebuah sekolah swasta di Bandar Lampung. Ia mengaku dibuat repot dengan belajar online. "Kita juga repot, bingung, beljar online itu malah kita yang seperti anak murid," ujarnya.(Artikel ini telah tayang di sripoku.com)

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved