Kasus Corona di Lampung
Warga Lampung Buru Klorokuin, Petugas Puskesmas Simpur Dikucilkan
Ini pasca Presiden Joko Widodo menyatakan jika Klorokuin dan Avigan bisa mengobati Covid-19.
Klorokuin, seperti obat-obatan lainnya, juga bisa mematikan bila dikonsumsi pada dosis ekstrem.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah akan memesan dua juta obat flu Avigan dan menyediakan 3 juta Klorokuin untuk mengobati pasien corona.
Kedua obat tersebut telah diuji klinis dan dinilai efektif dalam membantu penyembuhan pasien positif corona.
Belakangan salah satu obat tersebut yakni Klorokuin tersedia di toko online dengan harga dua kali lipat.
"Tidak dibenarkan untuk kemudian kita simpan sendiri atau kita minum dengan konteks pencegahan," kata Yuri.
Kosong
Pantauan Tribun, Minggu (22/3/2020), di sejumlah apotek di Bandar Lampung, hampir sebagian besar apotek tidak lagi menjual obat tersebut sejak dua tahun terakhir.
Pemilik Apotek Oka Farma di Jalan Imam Bonjol, Sari mengatakan, pihaknya sudah tidak lagi menjual obat Chloroquine.
"Mungkin ada setahun lebih tidak jual, karena memang sudah tidak diproduksi dari sananya. Itu obat bagi orang menderita penyakit malaria," katanya, kemarin.
Sari mengakui jika beberapa hari ini banyak konsumen menanyakan obat tersebut.
Padahal, obat yang hanya dijual seharga Rp 2.500 per kaplet itu, dulunya sangat sulit dipasarkan.
Menurutnya, Klorokuin merupakan obat sekelas warung yang memiliki dosis rendah. Obat serupa juga tidak lagi dijual yakni suldok dan primakuin.
Pegawai Apotek Centuri di Mall Bumi Kedaton Dwi juga mengatakan, jika obat tersebut sudah beberapa tahun tidak dipasarkan.
Menurutnya, jika obat tersebut jika diminum orang sehat tidak memiliki pengaruh apa-apa.
"Palingan cuma menghilangkan rasa nyeri di badan," jelasnya.