Kasus Corona di Lampung
Warga Lampung Buru Klorokuin, Petugas Puskesmas Simpur Dikucilkan
Ini pasca Presiden Joko Widodo menyatakan jika Klorokuin dan Avigan bisa mengobati Covid-19.
Namun perkembangan terbaru, dari 7 orang PDP, 3 di antaranya dinyatakan negatif corona.
Sementara untuk orang dalam pemantauan (ODP) turun dari 1.823 kasus menjadi 694 kasus.
"Kita juga sudah mengambil swab tenggorokan dan darah 65 orang kontak dengan pasien 01 positif corona di Lampung. Hasilnya masih kita tunggu," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung Reihana, kemarin.
Reihana mengatakan, jika sampai kemarin pihaknya masih menunggu obat Covid-19 dan rapid test dari pemerintah pusat.
"Kita masih menunggunya dari pemerintah pusat," kata dia, Minggu.
Ia mengingatkan jika Lampung sudah masuk daerah terjangkit. Sehingga ia meminta semua warga waspada namun tidak perlu panik.
"Cukup ikuti kebijakan pemerintah yang sudah dibuat," katanya.
Reihana juga sempat mengomentari soal warning zone yang menyebar di media sosial.
Dalam warning zone itu disebutkan sejumlah kelurahan/area terindikasi serta area/jalan yang dihindari.
Menurut Reihana, warning zone itu adalah hoaks.
Ia memastikan, tabel warning zone itu bukan berasal dari Diskes. Ia meminta masyarakat dapat menyaring informasi dan hanya mempercayai informasi yang berasal dari pemerintah.
Warga diminta untuk mengikuti kebijakan pemerintah seperti melakukan self monitoring, self isolation dan social distancing.
"Sekali lagi saya jelaskan warning zone itu sepertinya ada yang membuat karena ada PDP. Padahal PDP belum tentu positif, dan di Lampung PDP ada 3 hasil labnya negatif," katanya.
Saat ini, Pemprov Lampung juga terus melakukan persiapan di Rumah Sakit Bandar Negara Husada Kota Baru Jati Agung sebagai pusat penanganan virus corona di Lampung.
Pihaknya juga terus mendistribusikan alat pelindung diri (APD) ke rumah sakit rujukan.
"Jadi semalam (kemarin) kita dapat bantuan ADP dari orang dermawan. Penyerahan ADP itu diwakiili oleh Bidokes dr And. Ada 60 ADP yang telah didistribusikan melalui Polda Lampung dan langsung dikirim ke RSUDAM dan Diskes Lampung," tambah Reihana.
Dikucilkan
Di sisi lain, kerabat pegawai Puskesmas Simpur Ana mengungkapkan, sejak mencuatnya pemberitaan terkait pasien positif 01, termasuk riwayat pasien tersebut sempat mengunjungi Puskesmas Simpur, membuat tim medis dan keluarga dari pegawai Puskesmas Simpur dikucilkan oleh orang-orang di sekitarnya.
"Mereka juga pastinya nggak mau berada di kondisi seperti itu. Bahkan pesen ojek online kalau alamatnya ke Puskesmas Simpur, nggak mau diorder," papar Ana.
Dia berharap kondisi ini bisa menjadi perhatian pemerintah untuk memberikan penanganan tidak hanya dengan pegawai yang pernah ada riwayat kontak dengan pasien 01 tetapi juga pegawai yang kontak dengan pegawai yang sempat menangani pasien 01.
"Tujuh staf Puskesmas Simpur sudah ada yang kontak dengan pasien 01 sudah dirumahkan dan diminta karantina mandiri. Kami berharap ada kebijakan juga untuk pegawai yang kontak dengan pegawai lain yang kontak dengan pasien 01," sambung dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Edwin Rusli membenarkan ketujuh staf Puskesmas Simpur itu telah dirumahkan untuk isolasi secara mandiri.
Para staf puskesmas itu diduga telah melakukan kontak dengan pasien positif 01 Lampung, ketika pasien itu memeriksa kesehatan di puskesmas tersebut. Ketujuh orang itu terdiri dari dokter yang memeriksa pasien, analis laboratorium, dan perawat. Namun kondisi mereka saat ini baik.
Diketahui, pasien positif 01 Lampung pernah memeriksa kesehatan di Puskesmas Simpur pada tanggal 13 Maret 2020 kemarin. Pasien itu cek kesehatan karena mengalami demam, panas, sesak dan susah menelan, usai kembali dari seminar GPIB di sebuah hotel.
ODP
Sementara Di Lampung Selatan, jumlah ODP awalnya 286 orang, namun 232 orang telah selesai dilakukan pemantauan selama 14 hari dan dinyatakan sehat. Saat ini masih ada 54 orang dalam pemantauan.
"Untuk PDP tidak ada termasuk pasien positif Corona di Lamsel juga tidak ada," jelas Jimmy B. Hutapea, juru bicara satgas percepatan penanganan pencegahan penyeberan virus covid -19 Kabupaten Lampung Selatan, Minggu (22/3).
Ia mengatakan, sebelumnya ada satu warga PDP dan dirawat di RSUD
A Dadi Tjokro Dipo Bandar Lampung. Namun pasien tersebut sudah sehat dan sudah pulang. Saat ini statusnya kategori ODP. Begitu juga dengan seorang pasien yang sempat masuk katagori ODP khusus di RSUD Bob Bazar juga sudah pulang ke rumahnya.
Untuk Kabupaten Pringsewu, per Sabtu kemarin, ada 157 ODP. Namun dari jumlah tersebut, sebanyak 146 ODP sudah selesai dipantau. Kini tersisa 11 orang dalam pemantauan.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi mengatakan, ODP adalah orang yang datang dari luar daerah atau luar negeri yang ditengarai sebagai daerah endemik Virus Corona atau Covid 19. "ODP itu harus melakukan isolasi diri selama 14 hari. Kalau dalam masa 14 hari tersebut sakit, segera ke tempat pelayanan kesehatan terdekat," katanya. (joe/byu/lis/dik/ded/tribun network)