Tribun Lampung Utara
Harga Gula Pasir di Kotabumi Tembus Rp 18 Ribu per Kg
Harga gula pasir menembus Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per kg. Padahal, sebelumnya harga gula hanya berkisar Rp 12 ribu per kg.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Harga sejumlah bahan pokok di Kotabumi mengalami kenaikan.
Harga gula pasir menembus Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per kg.
Padahal, sebelumnya harga gula hanya berkisar Rp 12 ribu per kg.
Agus, pedagang Pasar Sentral Kotabumi, mengatakan, melonjaknya harga sembako sudah berlangsung sebulan lalu.
• Dampak Corona, Gula Pasir di Lambar Langka dan Mahal Tembus Rp 20 Ribu per Kg
• Mabes Polri Temukan 100 Ribu Ton Gula di Gudang Lampung, Polda: Bukan Penimbunan
• Kapolres Lampung Utara: Boleh Gelar Resepsi Hanya untuk Internal Keluarga
• Beredar Pesan soal Jurnalis Diduga ODP, AJI Bandar Lampung Beri Klarifikasi
Penyebabnya adalah harga dari distributor sudah tinggi.
Agus terpaksa membeli dari distributor karena kehabisan stok.
“Kalau dihitung-hitung harga dari distributor mencapai Rp 16.500 per kilogram. Distributor lainnya gak ada barangnya. Jadi terpaksa saya ambil,” katanya.
Hal senada dikatakan Sumarni.
Ia membenarkan harga gula pasir masih tinggi.
Menurutnya, tingginya harganya dipicu langkanya persediaan.
Alhasil, hanya beberapa pedagang yang menjual gula.
Ia berharap pemerintah dapat menstabilkan harga gula.
Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng kemasan.
Sumarni menjual harga minyak goreng Bimoli kemasan 1 liter seharga Rp 25 ribu dari sebelumnya Rp 23 ribu.
“Minyak goreng kemasan juga naik Rp 2.000,” ujarnya.
Dedi, pedagang beras di Pasar Sentral Kotabumi, mengatakan, harga beras tidak mengalami kenaikan.
Beras kualitas premium berkisar Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per kg.
Beras kualitas medium Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per kg.
Sementara beras asalan berkisar Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu per kg.
“Harganya gak ada yang naik. Stoknya juga cukup,” ujarnya.
Begitu pula harga telur ayam ras, saat ini masih di angka Rp 23 ribu per kg.
“Harga telur ayam nggak naik. Masih tetap Rp 23 ribu per kilonya,” kata Sulasmi, pedagang telur.
Plt Bupati Lampura Budi Utomo menyatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan harga bahan pokok pasca merebaknya virus Corono (Covid-19) bersama Forkopimda.
Menurut Budi, stok sembako aman untuk tiga bulan ke depan.
“Cuma harga gula yang naiknya agak signifikan. Dari Rp 12.500 ke Rp 18.000. Ini dikarenakan penjual membeli dari distributor sudah kena (harga) Rp 16.500. Kita akan cek nanti ke distributornya,” katanya.
Budi mengatakan, harga beras, telur, daging, dan sayur tergolong stabil.
Beras medium masih di kisaran Rp 9.000 per kilogram, beras premium Rp 13.000 per kg.
"Minyak goreng, telur, dan daging masih terjangkau,” ujarnya.
Dia mengimbau para pedagang menjual sesuai ketentuan dan tidak menimbun barang.
Ia juga mengimbau pedagang dan pembeli agar berhati-hati saat bertransaksi guna mencegah penyebaran Covid-19. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)