Berita Nasional

Ribuan Karyawan Unjuk Rasa di Tengah Wabah Virus Corona, Bupati Magetan Langsung Datangi Massa

Di tengah wabah virus corona, ribuan karyawan pabrik pakaian dalam mengelar unjuk rasa di Desa Karangsono, Kecamatan Karangrejo, Magetan, Jawa Timur.

KOMPAS.COM/NANANG
Ribuan karyawan pabrik pakaian dalam PT Bintang Karya Inti di Desa Karangsono Kecamatan Karang Rejo Kabupaten Magetan Jawa Timur menggelar demo setelah mengetahui pabrik hanya memberikan separuh gaji yang seharusnya mereka terima. Ribuan Karyawan Unjuk Rasa di Tengah Wabah Virus Corona, Bupati Magetan Langsung Datangi Massa. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Di tengah wabah virus corona, ribuan karyawan pabrik pakaian dalam melakukan Unjuk Rasa di Desa Karangsono, Kecamatan Karangrejo, Magetan, Jawa Timur.

Para pengUnjuk Rasa merupakan karyawan PT Bintang Karya Inti.

Ribuan karyawan tersebut menggelar aksi Unjuk Rasa pada Selasa (24/3/2020) malam.

Dilansir Kompas.com, aksi Unjuk Rasa tersebut sempat diwarnai kericuhan.

Peduli Sesama, Via Vallen Bagikan 500 Paket Sembako pada Warga yang Terdampak Virus Corona

Ikat Balita 5 Tahun, Perampok Sadis Tepergok Pemilik Rumah Saat Beraksi di Batam

Muncul Gagasan Gedung DPR Dijadikan Rumah Sakit Darurat Corona

Alasan Pasien Positif Corona di Kalbar Tidak Diisolasi di Rumah Sakit

Sehingga, Pemerintah Kabupaten Magetan akhirnya turun tangan.

Berikut, fakta-fakta mengenai Unjuk Rasa karyawan pabrik di Magetan di tengah wabah virus corona.

1. Gaji dibayar separuh

Unjuk Rasa diakukan lantaran karyawan hanya menerima separuh gaji, dari yang seharusnya mereka terima.

Hal itu dilakukan tanpa pemberitahuan.

Karyawan hanya menerima 50 persen dari besaran upah.

Menurut seorang karyawan, Siti, wabah virus corona dijadikan alasan perusahaan tidak membayar penuh kewajibannya pada karyawan.

"Pada ngumpul protes karena tanpa kesepakatan, gaji kami hanya diberikan separuh," ungkap dia.

2. Wabah virus corona diklaim memengaruhi

Siti menjelaskan, perusahaan berdalih virus corona memengaruhi penjualan pakaian dalam.

"Alasannya corona, sehingga barang tidak bisa ekspor impor," tutur dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved