Virus Corona

Kasus Positif Virus Corona Terbanyak di Dunia Berada di Amerika Serikat, Lampaui China dan Italia

Jumlah kasus positif virus corona di Amerika Serikat telah melampaui China dan Italia.

freepik via tribunnews.com
Ilustrasi. Kasus Positif Virus Corona Terbanyak di Dunia Berada di Amerika Serikat, Lampaui China dan Italia. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus positif virus corona yang terkonfirmasi tertinggi di dunia hingga Jumat (27/3/2020) pagi, tercatat berada di Amerika Serikat.

Jumlah kasus positif virus corona di Amerika Serikat telah melampaui China dan Italia.

Tercatat hingga Jumat (27/3/2020) pagi, menurut data dari Worldometer, total jumlah kasus positif virus corona di Amerika Serikat sebanyak 85.377 kasus.

Dilansir Kompas.com, jumlah itu melebihi jumlah kasus di China sebanyak 81.340 kasus dan Italia dengan 80.589 kasus.

Jumlah kasus yang dikonfirmasi tersebut naik 17.166 dari hari sebelumnya.

Kondisi Paru-paru Pasien Positif Virus Corona Diungkap

Kondisi Keluarga yang Nekat Mandikan Jenazah PDP Corona

Kesaksian Ustaz Yusuf Mansur tentang Mendiang Ibunda Presiden Jokowi yang Dianggap Bohong

Reaksi Kapolri Lihat Warga Masih Berkumpul di Tengah Wabah Corona

Pada hari sebelumnya, AS memiliki 68.211 kasus, yang juga naik 13.355 kasus dari hari sebelumnya.

Dilansir dari CNBC, Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan, adanya kasus baru yang dikonfirmasi di New York, menyumbang hampir setengah dari semua kasus yang ada di AS.

Ia mengatakan, peningkatan kasus yang signifikan disebabkan "simpanan" infeksi yang belum dikonfirmasi sebelumnya karena kurangnya pengujian.

Pekan sebelumnya, AS mengonfirmasi jumlahnya mencapai angka 5.000 kasus, naik 5 kali lipat dari minggu sebelumnya.

Jumlah infeksi keseluruhan

Para pejabat sebelumnya mengakui adanya kemungkinan jumlah kasus itu bukanlah yang sebenarnya dari jumlah infeksi secara keseluruhan.

Hal itu karena pengujian AS terhambat oleh penundaan dan diagnostik terbatas pada kriteria siapa yang bisa dites.

Sebanyak 20 negara bagian di AS telah mengeluarkan imbauan untuk masyarakat agar tinggal di rumah dan menutup bisnis mereka.

Secara global, kasus yang sudah terkonfirmasi mencapai setengah juta dari populasi masyarakat dunia, yakni sebanyak 531.799 kasus.

Adapun, jumlah kematian telah mencapai 24.071 orang.

Sedangkan, mereka yang sembuh adalah 123.942 orang.

1.046 kasus di Indonesia

Berdasarkan data yang diterima hingga Jumat (27/3/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 1.046 kasus Covid-19 di Indonesia.

Jumlah kasus positif virus corona tersebut meningkat sebanyak 153 kasus baru dibanding hari sebelumnya, Kamis (26/3/2020).

"Ada 153 kasus baru. Ini memperlihatkan ada penularan penyakit ini di masyarakat kita," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, sebagaimana dilansir Kompas.com, Jumat sore.

"Sehingga total kasus menjadi 1.046," ujar Yurianto.

Yurianto juga menjelaskan bahwa total ada 46 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Jumlah ini bertambah 11 pasien sembuh yang didapatkan kemarin.

Kemudian, Yurianto juga menyebutkan ada penambahan 9 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dengan demikian, total ada 87 pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif virus corona.

Berdasarkan data yang diperlihatkan pemerintah, terlihat bahwa ada penambahan 1 provinsi yang mencatat kasus perdana Covid-19.

Provinsi tersebut adalah Papua Barat yang mencatat ada dua kasus perdana.

Dengan demikian, hingga saat ini kasus Covid-19 menyebar di 28 provinsi.

Adapun, 153 kasus baru itu tercatat muncul di 11 provinsi. Penambahan terbesar ada di DKI Jakarta.

Ibu Kota mencatat ada 83 kasus baru, sehingga total ada 598 kasus Covid-19.

Kasus baru juga terlihat tinggi di Jawa Barat dengan 20 kasus, Banten dengan 17 kasus, juga Jawa Timur dengan 7 kasus.

Berikut sebaran kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

1. DKI Jakarta: 83 kasus baru

2. Jawa Barat: 20 kasus baru

3. Banten 17 kasus baru

4. Jawa Timur: 7 kasus baru

5. DI Yogyakarta: 6 kasus baru

6. Aceh 3 kasus baru

7. Jawa Tengah 3 kasus baru

8. Sumatera Barat: 2 kasus baru

9. Sulawesi Selatan: 2 kasus baru

10. Papua Barat: 2 kasus perdana

11. Lampung 1 kasus baru

Dalam proses verifikasi: 7 kasus baru

Total: 153

Anggota kerajaan Inggris terinfeksi corona

Sebelumnya, pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles, dilaporkan positif terkena virus corona. Pangeran Charles adalah putra tertua Ratu Elizabeth II.

Diberitakan CNN, Rabu (25/3/2020), saat ini, Putra Mahkota bergelar Prince of Wales tersebut sedang menjalani karantina di Skotlandia.

Berdasarkan keterangan Istana Clarence, Pangeran Charles positif terinfeksi virus corona setelah menunjukkan gejala ringan.

"Saat ini, beliau berada dalam keadaan baik, dan bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir seperti biasanya," ujar pihak Istana.

Istri Charles, Camilla yang mempunyai gelar Duchess of Cornwall, juga mendapat pemeriksaan Covid-19, dan hasilnya negatif.

"Berdasarkan anjuran pemerintah dan tim medis, Pangeran dan Duchess of Cornwall menjalani karantina secara mandiri di Skotlandia," demikian keterangan Istana, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Istana Clarence menerangkan, tidak diketahui bagaimana ayah dari Pangeran Harry dan Pangeran William itu terserang virus corona.

Sejauh ini, Pangeran Charles adalah anggota monarki Eropa yang terinfeksi virus corona, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China.

Sebelumnya pada pertengahan Maret, penguasa Monaco, Pangeran Albert II, diumumkan juga positif menderita Covid-19.

Pada Senin (23/3/2020), Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan sikap tegas untuk mencegah jatuh korban yang lebih banyak.

Dalam pernyataan yang disiarkan dari Downing Street 10 di London, Johnson meminta kepada publik agar tidak keluar rumah.

PM dari Partai Konservatif itu mengatakan, warga Inggris baru boleh keluar jika ada keperluan yang sangat mendesak, seperti membeli kebutuhan pokok atau berobat.

"Anda tak boleh bertemu teman. Jika teman Anda mengajak, Anda harus menjawab 'tidak'," ujar Johnson.

Dia juga melarang kunjungan ke anggota keluarga lainnya.

Tanda-tanda terinfeksi virus corona

Kenali tanda-tanda terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. Adapun, tanda-tanda atau ciri terinfeksi virus tersebut hampir sama dengan Gejala sejumlah penyakit lainnya.

Adapun, Gejala virus corona di antaranya mengalami demam, diikuti dengan batuk atau flu.

Berbagai kelompok usia bisa menjadi sasaran virus corona.

Meskipun, kelompok usia yang paling rentan adalah mereka yang berusia lanjut atau orang tua.

Dilansir Kompas.com, menurut penelitian, dalam sejumlah kasus, penderita Covid-19 tidak mengalami Gejala apa pun.

Bagaimana tanda-tanda terinfeksi virus corona?

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan sejumlah Gejala, yang bisa mengindikasikan seseorang mengidap Covid-19.

Ciri-ciri tersebut diketahui dari melihat hal yang dialami oleh para pasien yang sudah terkonfirmasi positif virus corona.

Berikut, tanda-tanda terinfeksi virus corona.

1. Demam

2. Batuk kering

3. Sesak napas

4. Dalam beberapa kasus, ada yang mengalami mual dan diare.

Demam, batuk kering, dan sesak napas tersebut bisa terjadi dari tingkatan ringan hingga parah dalam kurun waktu 2-14 hari setelah seseorang terpapar virus.

Kurun waktu itu merupakan lama masa inkubasi virus di dalam tubuh seorang manusia.

Sementara itu, National Health Service menyebutkan, Gejala Covid-19 terjadi secara terus menerus setidaknya selama lebih dari 1 jam.

Atau dalam 1 hari, batuk terjadi lebih dari 3 kali waktu.

Menurut CDC, tanda lain yang juga kuat mengindikasi seseorang terinfeksi virus penyebab Covid-19 adalah mengalami kesulitan bernapas, nyeri di bagian dada, atau bibir dan wajah berwarna kebiruan.

Jika Anda mengalami tanda-tanda ini, maka Anda harus secepat mungkin mengakses layanan kesehatan atau mendapat penanganan medis.

Sementara jika Gejala masih tergolong ringan, Anda bisa melakukan karantina atau isolasi mandiri di rumah masing-masing dan menunggu Gejala mereda perlahan.

Protokol kesehatan

Pahami pula protokol kesehatan atau langkah yang harus Anda lakukan saat mengalami Gejala atau tanda-tanda terinfeksi virus corona di atas.

Dilansir Kompas.com, protokol kesehatan itu, di antaranya:

Jika kondisi tidak sehat

Istirahat dan minum yang cukup jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria seperti di bawah ini:

Demam 38 derajat Celcius

Menderita batuk/pilek

Jika kondisi Anda disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), segera periksa atau berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Saat berobat atau memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, Anda harus melakukan ini:

Gunakan masker

Jika tidak memiliki masker, patuhi etika batuk/bersin yang benar.

Caranya, menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan.

Upayakan tidak menggunakan transportasi massal.

Anda juga bisa menghubungi hotline center virus corona 119 ext 9 jika membutuhkan saran lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jumlah Kasus Corona di AS Terbanyak di Dunia Melebihi China.

Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus positif virus corona terkonfirmasi tertinggi di dunia hingga Jumat (27/3/2020) pagi, melampaui China dan Italia. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved