Tangkal Corona, Mudik Gratis Jakarta-Jateng Ditiadakan

Imbasnya, sebanyak 1.068 moda bus yang rencananya disediakan untuk mengangkut pemudik dari ibukota Jakarta ke Jateng terpaksa dibatalkan.

Editor: taryono
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ilustrasi mudik. Tangkal Corona, Mudik Gratis Jakarta-Jateng Ditiadakan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dalam rangka mencegah penularan virus corona yang semakin meluas, program mudik gratis bagi perantau akan ditiadakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Hal ini seiring keputusan dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang resmi menghapus program mudik gratis pada masa Angkutan Lebaran 2020.

Kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat  Virus Corona di Indonesia yang berlaku selama 91 hari terhitung sejak tanggal 29 Februari–29 Mei 2020.

Imbasnya, sebanyak 1.068 moda bus yang rencananya disediakan untuk mengangkut pemudik dari ibukota Jakarta ke Jateng terpaksa dibatalkan.

Virus Corona Menular dari Manusia ke Kucing, Kasus Pertama Ditemukan di Belgia

Baim Wong Disemprot Disinfektan oleh Paula Verhoeven

Lockdown Diterapkan di Dusun Ini Setiap Keluarga Ditanggung Biaya Hidup Rp 50 Ribu per Hari

Tekan potensi penyebaran corona Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Satriyo Hidayat mengatakan program mudik gratis pada masa angkutan Lebaran 2020 akan ditiadakan guna menekan potensi penyebaran virus corona ke daerah.

" Mudik gratis akan ditiadakan. Ada 1.068 bus yang mengangkut perantau dibatalkan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi agar corona tidak semakin meluas ke kabupaten/kota di Jateng," kata Satriyo melalui sambungan telepon, Sabtu (28/3/2020).

Satriyo mengungkapkan sejauh ini sudah ada beberapa pemudik asal Jateng yang pulang ke kampung halaman dengan menggunakan armada bus karena perusahaan meliburkan mereka terkait corona.

"Seperti di Jepara ada rombongan 80 bus yang mengangkut perantau dari Jakarta. Begitu sampai di terminal Welahan dan Mayong, petugas langsung memeriksa penumpang sesuai protokol kesehatan. Mereka cek suhu tubuh penumpang satu persatu untuk memastikan tak ada yang terjangkit corona," jelasnya.

Terminal diperketat, antisipasi pemudik dini Selanjutnya, pihaknya akan memperketat pengawasan di 22 terminal dan 57 halte BRT Trans Jateng untuk mengantisipasi adanya gelombang arus mudik yang datang lebih awal.

"Kami bersama tim gugus tugas di setiap kabupaten/kota akan memperketat protokol kesehatan bagi pemudik yang akan datang lebih awal," katanya.

Kendati demikian, Satriyo berharap bagi masyarakat terutama pemudik, sebaiknya menerapkan apa yang sudah dianjurkan pemerintah yakni social distancing ataupun isolasi diri di rumah.

"Yang bisa dilakukan yang terpenting adalah tetap tinggal di rumah, gak usah pergi-pergi dulu. Gak usah mudik dulu. Jaga jarak dengan yang lain kalau perlu isolasi diri," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat, serta Pemprov Jawa Timur untuk membuat kesepakatan melarang warganya pulang kampung.

"Yang di Jakarta tetap di Jakarta. Yang di Jawa Barat tetap di Jawa Barat. Yang Jateng tetap di Jateng. Dan yang di Jawa Timur tolong tetap di Jawa Timur,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Ganjar untuk menjamin kehidupan warga di perantauan yang tidak bisa bekerja, pihaknya telah mengusulkan kepada Gugus Tugas Pusat agar memberikan jaring pengaman sosial.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved