Gunung Merapi Meletus di Yogyakarta
Gunung Merapi Meletus Lagi Minggu Dini Hari, Tinggi Kolom Asap 1.500 Meter
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali muncul pada Minggu (29/3/2020) pagi. Pada Minggu pukul 00.15 WIB, Gunung Merapi kembali meletus.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali muncul pada Minggu (29/3/2020) pagi.
Pada Minggu pukul 00.15 WIB, Gunung Merapi kembali meletus.
Erupsinya terekam dalam seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 150 detik.
BPPTKG mencatat adanya kolom asap setinggi 1500 meter dengan arah angin ke barat.
Ini merupakan erupsi Gunung Merapi kelima dalam tiga hari terakhir, sejak erupsi pertama pada Jumat, 27 Maret 2020.
• Gunung Merapi Meletus Sabtu Malam, Warga Boyolali Dengar Suara Gemuruh dan Lihat Kilat
• VIDEO Gunung Merapi Kembali Erupsi Durasi 7 Menit, Tinggi Kolom 5.000 M
• Gunung Merapi Meletus, Semburkan Abu Setinggi 6 Kilometer, Bandara Adi Sumarmo Langsung Ditutup
• ASN yang Tewas di Pinggir Jalan Benar Seorang Camat, Punya Riwayat Sakit Jantung dan Stroke
Dalam kurun waktu 3 hari ini, erupsi Gunung Merapi pertama terjadi pada Jumat (27/3/2020) pukul 10.56 WIB.
Letusan terjadi selama 7 menit dengan ketinggian kolom asap setinggi 5000 meter.

Letusan kedua terjadi pada Jumat (27/3/2020) malam, tepatnya pukul 21.46 WIB.
Dikutip Tribunjogja.com dari Twitter BPPTKG @BPPTKG, erupsi kedua pada Jumat (27/3/2020) ini tercatat dengan amplitudo 40 mm dengan durasi 180 detik.
Ketinggian kolom abu mencapai 1000 m arah ke barat.

Kemudian Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (28/3/2020) pukul 05.21 WIB.
Data BPPTKG Yogyakarta menyebutkan, erupsi tercatat di seismograf dengan amplitudo 50 mm dan durasi 180 detik.
Teramati tinggi kolom erupsi 2000 m dan arah erupsi ke Barat.
Selanjutnya, Gunung Merapi erupsi lagi Sabtu (28/3/2020) pukul 19.25 WIB.

Menurut informasi yang disampaikan akun Twitter @BPPTKG erupsi tercatat di seismogram dengan durasi amplitudo 75 mm selama 243 detik.
Penjelasan BPPTKG Yogyakarta
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida dalam jumpa pers online yang digelar Sabtu (28/3/2020) kemarin mengatakan seismisitas setelah erupsi Jumat (27/3/2020) pukul 10.46 WIB didominasi gempa LF atau gerakan fluida, yaitu sebanyak 24 kali, hembusan 11 kali, guguran 2 kali, dan MP 2 kali.
Deformasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Data observasi ini menunjukkan adanya fluida yang bergerak ke permukaan, tetapi tekanan tidak cukup kuat karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik.
"Kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi. Erupsi yang berurutan dalam waktu dekat mengindikasikan adanya suplai magma yang menuju ke permukaan. Sekarang kita belum tahu magma sejauh mana. Kita tunggu perkembangannya seperti apa," jelas Hanik.
Ia menambahkan, ancaman bahaya letusan ini berupa awan panas dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan kurang dari 3 km.
Hanik mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.
Meletus Sabtu Malam
Sebelumnya, Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik.
Pada Sabtu (28/3/2020), sekira pukul 19.25 WIB, Gunung Merapi kembali meletus.
Syahroni, warga Dusun Trites, Desa Lencoh, Selo, Boyolali, mengatakan saat gunung merapi meletus, terbentuk kolom asap.
Dirinya dan warga lain juga melihat kilatan-kilatan listrik.
“Warga semua keluar ini, cuaca cerah dan bisa terlihat jelas puncaknya. Ada kilatan-kilatan kaya petir,” kata Syahroni.
Sebelum terjadi letusan, warga desa di wilayah Selo, sisi utara Gunung Merapi terdengar suara gemuruh saat gunung itu meletus, Sabtu (28/3/2020) pukul 19.25 WIB.
Durasi letusan menurutnya cukup lama, dan saat dihubungi Tribunjogja.com, kolom letusan masih membubung condong ke arah barat.
Data yang dirilis BPPTKG Yogyakarta mencatat tinggi kolom letusan 3.000 meter. Ini lebih tinggi ketimbang letusan Sabtu pagi yang hanya 1.000 meter dari puncak.
Syahroni mengaku merekam letusan lewat telepon selulernya, namun hasilnya buruk.
Videonya sangat gelap, dan hanya dua kali terlihat kilatan listrik dari arah puncak Merapi.
Gunung Merapi erupsi lagi Sabtu (28/3/2020) pukul 05.21 WIB. Data BPPTKG Yogyakarta menyebutkan, erupsi tercatat di seismograf dengan amplitudo 50 mm dan durasi 180 detik.
Teramati tinggi kolom erupsi 2000 m dan arah erupsi ke barat.
Status aktivitas gunung masih Waspada (Level II). Letusan Sabtu pagi menjadi yang ketiga dalam tempo 24 jam terakhir sejak Jumat (27/3/2020).
Jumat malam, Merapi meletus lagi pukul 21.46 WIB.
Data letusan dari BPPTGK Yogyakarta, amplitudo letusan 40 mm dengan durasi 180 detik. Ketinggian kolom abu mencapai 1.000 m arah ke barat.
Erupsi perdana dengan amplitudo 75 mm dan durasi 7 menit, pada Jumat siang. Erupsi pertama bulan ini ketinggian kolom asap erupsi mencapai 5.000 meter dari puncak.
"Sejak aktif kembali pada Mei 2018, Gunung Merapi memang kembali menunjukkan aktivitasnya. Tapi tidak ada masalah,"kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, Jumat (27/3/2020).
Aktivitas Merapi akhir-akhir ini, lanjut Hanik, sebenarnya sama seperti erupsi freatik pasca-letusan tahun 1872 dan 1930.
Saat itu pascaletusan magmatik terjadi setelah beberapa kali letusan freatik.
Ia menambahkan sulit memastikan apakah ada pergerakan magma menuju permukaan akibat letusan freatik di Merapi.
"Yang patut diwaspadai itu kan kalau ada pergerakan magma ke permukaan, saat ini masih belum ada," kata dia.
Menurutnya, ini belum membahayakan karena dampak letusan berupa awan panas hanya mampu menjangkau kurang dari 3 kilometer, berdasarkan volume kubah yang sebesar 396.000 m3.
Hanik menjelaskan awan panas tersebut bersumber dari bongkaran material kubah lava dan lontaran material vulkanik.
Sabtu Pagi Meletus
Gunung Merapi erupsi lagi untuk pada Sabtu (28/3/2020) pukul 05.21 WIB.
Data BPPTKG Yogyakarta menyebutkan, erupsi tercatat di seismograf dengan amplitudo 50 mm dan durasi 180 detik.
Teramati tinggi kolom erupsi 2000 m dan arah erupsi ke Barat. Status waspada.
Artinya erupsi ini jadi yang ketiga kalinya sejak Jumat (27/3/2020).
Pada Jumat malam Gunung Merapi erupsi pada pukul 21.46 WIB.

Dikutip Tribunjogja.com dari Twitter BPPTKG @BPPTKG, erupsi kedua pada Jumat (27/3/2020) ini tercatat dengan amplitudo 40 mm dengan durasi 180 detik.
Ketinggian kolom abu mencapai 1000 m arah ke barat.
Erupsi pada Jumat (27/3/2020) malam merupakan yang kedua setelah pagi tadi.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 10.56 WIB.

Erupsi tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 7 menit.
Tinggi kolom asap erupsi kurang lebih 5000 meter dari puncak. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Merapi Meletus, Warga Lencoh Selo Dengar Gemuruh dan Lihat Kilatan Listrik dan BREAKING NEWS: GUNUNG Merapi Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Capai 2000 Meter dan Gunung Merapi Kembali Meletus Minggu Dini Hari, Erupsi Kelima di 3 Hari Terakhir