Tribun Lampung Utara
Warga Kotabumi Olah Sampah Plastik Jadi Paving Block, Kualitasnya Mampu Tahan Truk Fuso
"Untuk kualitas kekuatannya, paving ini mampu menahan bobot satu unit mobil truk jenis Fuso yang bermuatan penuh."
Penulis: anung bayuardi | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Dalam rangka mengurangi persoalan sampah plastik, yang tidak mudah terurai di dalam tanah, sejumlah masyarakat di Dusun I, Desa Sawojajar memanfaatkan limbah tersebut untuk dijadikan bahan paving block.
Kepala Dusun I, Desa Sawojajar, Abdul Ghofur mengatakan, selama ini, warga di dusun tersebut mengelola bank sampah Rumah Tangga sebagai salah satu program yang dijadikan penghasilan warganya dalam bentuk sedekah paguyuban dan bagi hasil.
"Lalu, beberapa kerabat dalam satu perbincangan dengan saya, memberikan saran untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi paving block," kata Abdul Ghofur, Minggu 29 Maret 2020.
Ia mengatakan, dari hasil obrolan dengan beberapa kerabatnya itulah yang kemudian dijadikan inspirasi serta motivasi untuk membuat inovasi tersebut.
"Saya dibantu dengan beberapa orang warga pun mulai mencari tahu dan melakukan uji coba untuk membuat paving block dari plastik bekas sampah Rumah Tangga."
• Punya Istri Cantik, Oknum Polisi di Gresik Malah Cabuli Ibu Mertuanya Sampai 7 Kali di Kamar
• Malaysia Akan Jadi Tempat Uji Coba Obat Terbaru Virus Corona, Begini Cara Kerja Remdesivir
• Sering Cekcok dengan Istri, Warga Pringsewu Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kusen Pintu
• Polisi Amankan Pelaku Pencurian Ponsel dan Motor di Way Kanan, Berikut Kronologis Kejadiannya
"Alhamdulillah, hasilnya seperti yang dilihat saat ini," katanya seraya menunjukkan sejumlah paving block buatannya.
Pria yang kerap disapa Om Gopung ini menyampaikan lebih lanjut, dalam satu kilogram sampah plastik dapat dijadikan satu buah paving block.
Sampah plastik tersebut dengan cara dipanaskan kemudian dicetak menggunakan cetakan paving block.
"Untuk kualitas kekuatannya, paving ini mampu menahan bobot satu unit mobil truk jenis Fuso yang bermuatan penuh."
"Paving ini tidak akan pecah seperti halnya paving berbahan baku semen jika digilas oleh kendaraan yang sama," terang Om Gopung.
Dirinya juga menyampaikan, saat ini dirinya bersama beberapa warga Dusun I, Desa Sawojajar sedang merencanakan untuk melakukan produksi paving block plastik secara massal.
Nantinya, lanjut Gopung, dalam satu meter persegi dengan jumlah 28 buah paving block, akan dibanderol harga senilai Rp 90 ribu.
"Tapi saat ini, kami masih terkendala dengan alat pemanasan untuk mencairkan sampah plastik yang kemudian akan dicetak," ujarnya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tutur Gopung, pemanasan plastik harus mencapai angka 100 derajat celsius.
"(Pembuatan paving block) ini membutuhkan alat pemanas khusus."