Hanya Pakai Kaos Oblong Tanpa Protokoler, Kepala Daerah Ini Umumkan Lockdown Demi 235 Ribu Warganya

Sarjana dan master hukum ini menyebut, sebelum mengumumkan lockdown wilayah ini, dia sudah berkoordinasi dengan petinggi dari Kodim

Editor: Romi Rinando
Youtube
Hanya Pakai Kaos Oblong Tanpa Protokoler, Kepala Daerah Ini Umumkan Lockdown Demi 235 Ribu Warganya 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Presiden Joko Widodo melarang kepala daerah melakukan lockdown

Namun sejumlah kepala daerah banyak yang mengambil keputusan sendiri demi keselamatan masyrakat guna  meminimalisir masuknya atau menyebarnya virus corona ke wilayah mereka. 

Sebut saja Kabupaten Tegal, dan beberapa daerah di Pulau Jawa lain telah melakukan lockdown

Terbaru yakni Kabupaten Tolitol, Sulawesi Tengah, mengambil langkah serupa.

Pengumuman lockdown Kabupaten Tolitoli pun dilakukan langsung oleh kepala daerahnya. 

India Lockdown, Terjadi Kekacauan Warga Eksodus ke Kampung, Sampai Ada yang Tinggal di Atas Pohon

Jika Lampung Berlakukan Local Lockdown, Dibutuhkan Dana Rp 302 Miliar

Setop Penyebaran Virus Corona, Bupati Tulangbawang Wacanakan Local Lockdown

 

Tampil seadanya, nyentrik dan hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong, Bupati Toli-Toli Muhammad Saleh Bantilan (62), mengumumkan karantina teritorial di wilayah pemerintahannya dari pandemi global wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Saleh Bantilan mengumumkan penutupan akses keluar masuk baik darat, laut dan udara di wilayah administratifnya selama 14 hari.

Bupati wan waki bupati Tolitoli nyaris adu jotos
Bupati wan waki bupati Tolitoli nyaris adu jotos ()

“Penutupan akses ini mulai berlaku pukul 00.00 Wita, Senin (30/3/2020) dini hari,” katanya dalam video viral.

Toli-toli adalah kabupaten yang berada di lintasan utama jalur trans Sulawesi.
Kabupaten pesisir ini berada di leher Pulau Sulawesi, perbatasan antara Provinsi Gorontalo (451 km) dan Sulawesi Tengah.

Jalur ini penghubung utama jalur ekonomi dan mobilitas warga lima provinsi, Sulawesi Utara (779 dari Manado), Sulawesi Tengah (382 km dari Palu), Sulawesi Barat (769 km dari Mamuju), dan Sulawesi Selatan ( 1178 km dari Makassar).

Selain sebagai kepala daerah dua periode, tahun 2017 lalu, Dr (Hon) M Saleh Bantilan SH MH juga dinobatkan menjadi Raja Tolitoli.

Penyematan mahkota kerajaan oleh kakak kandungnya, Hajjah Mogulian Bantilan dan didampingi ketua dewan adat Sibitolu H Ibrahim Saudah.

Kakaknya Ma'ruf Bantilan juga pernah jabat bupati dua periode. Ia adalah keturunan langsung Raja Toli-toli.

Belum ada konfirmasi resmi apakah pengumuman lisan itu akan dituangkan dalam bentuk surat tertulis.

Dilansir media lokal, keputusan tersebut merupakan hasil rapat antara Pemkab Tolitoli dan unsur Muspida usai menerima desakan dari masyarakat.

Selama ini, keturunan Raja Toli-Toli ini dikenal kontroversi.

Dengan penampilan janggut dan rambut putih yang tak terawat, Saleh beberapa kali konflik dan nyaris adu jotos dengan wakil bupati.

Atas keputusan itu, dirinya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang hendak melintas di Kabupaten Tolitoli.

Sebab, untuk sementara daerah itu tidak bisa dilintasi guna mencegah penyebaran Covid-19.

Bupati dua periode ini mengumumkan lockdown (penutupan total) wilayahnya di depan rumah jabatannya, di kawasan Tuweley, Baolan, Kota Toli-Toli.

Mobil dinas DN 1 D, Toyota Fortuner Hitam, bupati kontroversi ini beralasan, keselamatan sekitar 235 ribu penduduknya di 110 desa, 6 kelurahan di 10 kecamatan adalah segala-galanya.

“Jangan nanti terjangkit baru ambil tindakan, itu keliru. Kita harus berani ambil tindakan sebelum warga terjangkit,” kata Mohammad Saleh Bantilan.

Dikutip Antara, sarjana dan master hukum ini menyebut, sebelum mengumumkan lockdown wilayah ini, dia sudah berkoordinasi dengan petinggi dari Kodim 1305 Buol Toli-toli dan kepala kepolisian daerah setempat.

Penutupan akses transportasi tersebut dilakukan baik di darat, laut, dan udara.

Di darat, Tolitoli berbatasan dengan Kabupaten Donggala bagian selatan, di bagian timur berbatasan dengan Parigi Moutong, dan bagian utara berbatasan dengan Gorontalo.

Daerah itu juga memiliki akses pelabuhan laut di Dermaga Pelabuhan Dede untuk kapal penumpang dan barang.

Saleh mengatakan arus orang sama sekali tidak diizinkan masuk kecuali barang, khususnya sembako.

Itu pun melalui pemeriksaan ketat dan penyemprotan disinfektan.

“Barang dari kapal boleh diturunkan, tetapi penumpang tidak boleh turun,” katanya.

Di Bandara Perintis Lalos, Toli-toli jadwal penerbangan hanya boleh dua kali dalam sepekan.
Selama ini tiap hari, baik dari Palu, Manado, dan Makassar.

Baca Juga: Sekilas Terasa Berat karena Interaksi dan Komunikasi adalah Budaya Indonesia, Beginilah Cara Bijak Menyikapi Physical Distancing di Tengah Wabah Corona

Seluruh penumpang dipastikan sudah steril dari gejala umum Covid-19.

Dari 28 kasus pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Sulteng, satu di antaranya di Kabupaten Tolitoli.

Bupati Tolitoli sosok Kontroversial 

Pasalnya ia nyris adu jotos dengan wakilnya. Pertengkaran keduanya usai kegiatan pelantikan pejabat setempat.

Wakil bupati tak terima melihat sejumlah pejabat yang dilantik.

Dia marah-marah dan berusaha naik ke atas podium, tempat bupati berdiri.

Kejadian di Kabupaten Tolitoli itu ramai dibicarakan di media sosial.

Bahkan, akun gosip @lambe_turah turut memposting detik-detik pertengkaran itu.

Meski berusaha dilerai, cekcok mulut Bupati Tolitoli Muhammad Saleh dan Wakilnya Abdul Rahman semakin tak terelakkan.

Keduanya semakin ngotot mempertahankan argumen masing-masing.

Bahkan wakil bupati sempat menunjuk wajah bupati.

Netizen yang menyaksikan rekaman video itu sangat menyayangkan tingkah laku kepala daerah tersebut.

"miris memalukan yess
bupati vs wakil bupati Tolitoli ribut nyaris baku hantam
saat pelantikan guru
.
wis pak damai aja yess
apa sih yg di rebutin pak?
sampai berantem begitu"

Begitu postingan @lambe_turah.

Netizen ramai mengomentari postingan tersebut.

s

Bupati Tolitoli dan wakilnya nyaris baku hantam (Instagram/Capture)

Dikutip dari Kompas.com, Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan melaporkan wakilnya Abdul Rahman H Buding ke Mapolres Tolitoli.

Laporan tersebut dibenarkan Kapolres Tolitoli AKBP Muhammad Iqbal Al Qudusi.

Iqbal menjelaskan, melaporkan kasus ke polisi merupakan hak semua orang.

Namun, walau sudah melaporkan ke polisi, pihaknya masih berupaya memediasi keduanya.

Hingga kini, mediasi tersebut masih terus dilakukan. 

“Kalau saya lihat kasus ini terjadi miskomuniskasi antara keduanya sehingga mengundang kesalahpahaman. Saya yakin mereka berdua pasti akan menyadari dan bisa bekerjasama kembali," ujar Iqbal, Rabu (31/1/2018).

"Yang pasti, tadi Pak Bupati sudah di BAP dan hasilnya akan kita gelar apakah unsur-unsurnya memenuhi atau tidak,” tambahnya.

Wakil Bupati Abdul Rahman H Buding mengaku sudah mengetahui laporan tersebut.

Ia dilaporkan ke polisi dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan. Atas pelaporan itu, dirinya siap diperiksa. 

Rahman mengaku memiliki alasan atas tindakannya saat pelantikan pejabat fungsional dan struktural.

Menurutnya, tak ada masalah dengan pelantikan terhadap pegawai fungsional. Permasalahannya justru pada pelantikan empat orang pejabat struktural. 

“Terus terang saya kecewa dengan perubahan pelantikan terhadap empat pejabat strutural itu. Yang bikin kecewa nama-nama pejabat struktural berubah esok harinya saat pelantikan digelar,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Nyaris Adu Jotos dengan Wakilnya, Bupati Tolitoli Adukan Abdul Rahman ke Polres, Nonton Videonya  

(artikel ini sudah tayang di suar id dengan judul : Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Sosok Nyentrik Ini Mendadak Viral Setelah Putuskan Lockdown Kabupaten Tolitoli di Tengah Wabah Virus Corona, Tanpa Bertele-tele: Satu Kesalahan Besar Ketika KIta Tak Berani Ambil Keputusan

Sumber: Suar.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved