Tribun Pringsewu
Imbas Wabah Corona, Kubangan di Jalan Pringsewu Terancam Tak Diperbaiki
Kondisi tersebut terlihat di ruas jalan Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu, yang berdekatan dengan jembatan Way Sekampung.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Ruas jalan provinsi di Kabupaten Pringsewu becek dan berkubang ketika hujan lebat turun.
Saat kering, jalanan menjadi berdebu.
Kondisi tersebut terlihat di ruas jalan Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu, yang berdekatan dengan jembatan Way Sekampung.
Ruas jalan provinsi ini menjadi penghubung tiga kecamatan di Kabupaten Pringsewu, Pringsewu, Sukoharjo, dan Adiluwih.
• Warga Tidur di Jalan Rusak karena Tak Kunjung Diperbaiki
• VIDEO Jalan Rusak bak Kubangan, Begini Kondisi Penghubung 3 Desa di Candipuro Lampung Selatan
• Warga Metro Bisa Cek Kesehatan Mandiri Pakai Aplikasi
• Pul Bus dan Travel di Pringsewu Disemprot Disinfektan
Bahkan juga menjadi akses ke Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah.
Kendati begitu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pringsewu Andi Purwanto belum dapat memastikan apakah akan dilakukan pembangunan oleh Pemprov Lampung di jalan tersebut.
Mengingat kondisi wabah corona seperti saat ini membuat ada efisiensi anggaran.
"Belum tahu saya, kondisi masih seperti saat ini, Covid-19," ungkapnya, Rabu (1/4/2020).
Andi membenarkan adanya instruksi dari pemerintah pusat menunda dana alokasi khusus (DAK) yang dipakai untuk pembangunan fisik.
"DAK, bidang jalan, bidang sanitasi, bidang pengairan dan bidang perumahan, semua disetop," ungkap Andi.
Padahal, tambah Andi, selama ini anggaran DAK sangat membantu untuk mencapai rencana pembangunan jangka menengah (RPJM).
Andi mengungkapkan, DAK untuk jalan di Kabupaten Pringsewu pada 2020 ini kurang lebih Rp 30 miliar.
Belum termasuk DAK fisik lainnya seperti sanitasi dan perumahan.
Ketua Komisi III DPRD Pringsewu Najaruddin mengatakan, pemkab harus mematuhi instruksi dari pemerintah pusat.
"Menteri Keuangan Sri Mulyani secara tegas mengirimkan surat agar menunda DAK yang ada di seluruh Indonesia," katanya.
Terkait itu, Najaruddin menyadari bila Covid-19 ini di luar perencanaan manusia.
Sehingga perlu kesiapan untuk menghadapi persoalan wabah ini.
"Ini kan sifatnya penundaan saja. Kalau pada kurun waktu beberapa bulan ke depan kemudian kondisinya normal, saya kira bisa dilaksanakan kembali," katanya.
Berharap Lekas Berakhir
DPRD Pringsewu mengharapkan wabah virus corona atau Covid-19 cepat berakhir.
Ketua Komisi III DPRD Pringsewu Najaruddin berharap masyarakat ikut terlibat memutus mata rantai penularan Covid-19.
Di antaranya dengan cara berperilaku hidup bersih dan sehat, serta mengurangi aktivitas di luar rumah.
Dengan cepat teratasinya wabah tersebut, lanjut Najaruddin, harapannya anggaran yang ditunda tidak terpakai seluruhnya.
"Memang ada informasi yang kita terima, anggaran penanganan Covid sebagian bersumber dari dana pembangunan proyek nasional. Kemudian, kalau masih kurang, dana yang transfer ke daerah, ya kemungkinan DAK tersebut," tuturnya.
Menurut Najaruddin, kalau wabah tersebut cepat berakhir, tidak sampai semua anggaran tersebut terpakai.
Maka bisa dikembalikan lagi ke daerah buat pembangunan fisik. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik B)