Guru Bunuh Diri di Bandar Lampung
Guru di Bandar Lampung Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri di Rumah
Seorang Guru di Bandar Lampung ditemukan warga Tewas di kediamannya, Kamis (2/4/2020). Diduga Guru SD yang berinisial NS itu melakukan bunuh diri.
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang Guru di Bandar Lampung ditemukan warga Tewas di kediamannya, Kamis (2/4/2020).
Diduga Guru SD yang berinisial NS itu melakukan bunuh diri.
Kejadian bunuh diri tersebut terjadi di kediaman Guru tersebut di Bandar Lampung, pada Kamis (2/4/2020).
Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, saat ini di lokasi kejadian, tim kepolisian dan inafis sedang melakukan identifikasi terhadap korban yang diduga bunuh diri tersebut.
• VIDEO Tercatat Ada 11 Pasien Positif Corona di Lampung Kamis 2 April 2020
• VIDEO Viral Aksi Seorang Pria Pamer Alat Kelamin Terjadi di Bekasi
• Ceramah Ustaz Abdul Somad, Bisakah Takdir Dirubah?
• BREAKING NEWS Guru di Bandar Lampung Ditemukan Tewas di Rumah, Diduga Bunuh Diri
Tampak salah seorang petugas dari inafis menggunakan pakaian lengkap dan masuk ke rumah korban untuk melakukan identifikasi korban.
Salah seorang tetangga korban mengatakan, kejadian tersebut diketahui oleh istrinya, ketika akan pulang ke rumah, selepas menginap dari rumah orangtuanya, pada Kamis pagi.
"Iya, istrinya kan lagi nginep di rumah orangtuanya, terus pagi pulang ke rumah mau ngambil salinan baju di rumah," jelas tetangga korban tersebut, Kamis (2/4/2020).
Peluk Foto Suami di Pemakaman
Di sisi lain, Suasana duka mengiringi prosesi pemakaman Brigadir AK (34) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukakarya, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Rabu (11/3/2020).
Seorang polisi di Bandar Lampung berinisial Brigadir AK Tewas diduga bunuh diri minum cairan pembersih lantai. Informasi dihimpun Tribunlampung.co.id, aksi bunuh diri polisi tersebut diperkirakan terjadi pada Selasa (10/3/2020) sekira pukul 15.00 WiB.
Pantauan Tribunlampung.co.id di lokasi pemakaman, istri almarhum, Faridha Fahsa (30), tak henti menangis saat proses pemakaman.
Meski demikian, Faridha tetap berusaha tegar, ketika jenazah sang suami dimasukkan ke liang lahat.
Sesekali menyeka air mata, Faridha tampak terpaksa melepas kepergian suami tercinta, untuk selamanya.
"Sabar. Kamu harus ikhlas," ujar salah seorang kerabat yang mendampinginya, Rabu (11/3/2020).
Mengenakan gamis putih dan hijab hitam, Faridha yang dinikahi almarhum 8 tahun silam, tak mengucapkan sepatah kata.