Tribun Bandar Lampung
Banjir Order APD, Penjahit Elly Konveksi Rela Lembur hingga Tengah Malam
Saking banyaknya orderan, mereka rela lembur demi memenuhi pesanan konsumen yang mayoritas dari pemerintah dan tenaga medis.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Semampunya kita. Kalau capek istirahat. Tapi biasa paling malam sampe jam 12 kita sudah istirahat," kata Rojak.
Konveksi pakaian jadi di Jalan Purnawirawan, Kelurahan Gunung Terang ini terpaksa menambah tenaga.
Salah satunya penjahit yang baru bergabung yakni Rahmat.
Pria berusia 23 tahun ini sengaja diminta untuk membantu mengerjakan obras bahan APD.
"Awalnya memang sulit karena ini bahannya lebih lebar. Tapi lama-kelamaan jadi terbiasa," katanya.
Karena sering lembur, bapak dua anak ini akhirnya memilih bermalam di lokasi konveksi.
"Jelas capek. Tapi dijalani saja demi anak dan istri," imbuhnya.
Pemilik Elly Konveksi, Elmiyati (57), mengaku tergerak untuk membuat APD karena melihat situasi saat ini.
Bukan karena adanya peluang bisnis, Elly menyadari perlu membantu kekurangan APD dengan keahlian yang ia miliki.
Terhitung sudah dua pekan terakhir ia bersama 12 karyawannya membuat APD.
"Kebetulan order lain juga sepi, jadi kita buat baju APD ini," terangnya.
Sebelumnya, lanjut Elly, agar pegawai konveksi tetap jalan ia menerima order pembuatan masker.
Namun seiring berjalan waktu, pembuat masker di Bandar Lampung semakin menjamur.
Pola baju APD ini didapat Elly melalui salah satu dokter yang memintanya untuk membuat APD.
Setelah dilihat, pola tersebut mudah untuk dikerjakan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/elly-konveksi-banjir-pesanan-apd.jpg)