Kasus Corona di Lampung

Kadiskes Reihana Ungkap Tambahan 2 Pasien Positif Corona Berasal dari Bandar Lampung

Kadiskes Lampung Reihana mengungkapkan, tambahan 2 pasien positif corona di Lampung berasal dari Bandar Lampung.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Kadiskes Lampung Reihana - Kadiskes Reihana Ungkap Tambahan 2 Pasien Positif Corona Berasal dari Bandar Lampung. 

"Rasa kekeluargaan dan persaudaraan harus terus dibangun, dengan adanya persatuan ini Covid-19 akan selesai dan kita tidak boleh lengah," ujarnya.

"Mari kita sama-sama bekerja, berikhtiar, dan berdoa mudah-mudah ini cepat berlalu, mudah-mudahan Allah akan mencabut penyakit ini," tandas Parosil.

Siapkan Lahan

Sejumlah warga sekincau Lampung Barat menyiapkan liang lahat bagi korban positif virus Corona, Sabtu siang (4/4/2020).

Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id melalui videoconference di Grup Whats App Covid-19 sejumlah warga menggali kuburan secara gotong royong untuk persemayaman terakhir Pasien 10.

Pasien 10 merupakan Korban positif Covid-19 itu berjenis kelamin laki-laki berusia 71 tahun yang meninggal di RSUDAM dini hari.

Tampak seorang petugas kepolisian yang mendampingi warga dalam menyiapkan peristirahatan terakhir untuk Pasien 10.

Polisi tampak mengenakan seragam coklat kepolisian dengan Bhabinkamtibnas Polres Lampung Barat.

Dikebumikan di Kampung Halaman Sekincau

Pasien nomor 10, Pasien 10 (71) yang sempat dirawat di Rumah Sakit Abdul Moloek (RSUDAM) karena terkonfirmasi corona Covid-19 rencananya akan dikebumikan di daerah asalnya, Sekincau, Lampung Barat (Lambar).

Pasien 10 dikabarkan meninggal dunia pukul 00.00 WIB dini hari tadi, Sabtu (4/4/2020).

Camat Sekincau M Agus Setiawan dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan jika pasien tersebut akan dimakamkan di Sekincau.

Diutarakannya, lokasi pemakaman warga asli Kecamatan Sekincau tersebut yakni di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Srigaluh, Kelurahan Sekincau.

Menurutnya mengenai lokasi pemakaman ini tidak mendapatkan penolakan warga sekitar karena memang yang meninggal dunia adalah warga setempat.

"Masyarakat dari awal menerima karena warga mereka dan rukun kematian ada di sana," ungkap Agus kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (4/04/2020) sore.

Warga diakuinya memang memiliki kesadaran tinggi termasuk menjunjung azas Beguai Jejama sehingga tidak ada penolakan terkait lokasi pemakaman ini.

"Justru memang kesadaran warga tanpa ada protes apa-apa. Karena kita Beguai Jejama, dan semuanya bareng-bareng," papar Agus.

Pihaknya sendiri sudah melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan pihak terkait lainnya, termasuk terkait protap yang harus dijalankan pada saat prosesi pemakaman.

"Nanti setibanya jenazah di Sekincau langsung dibawa ke pemakaman, keluarga tidak diperkenankan untuk menyaksikan prosesi," ucapnya.

Informasi yang ia terima, jenazah rencananya baru diberangkatkan sore ini, sehingga prosesi pemakaman diperkirakan malam hari.

"Mungkin jalannya baru sore ini kan pakai prosedur dari rumah sakit. Tapi yang jelas dari rumah sakit langsung dibawa ke pemakaman tanpa adanya sentuhan apapun, karena protapnya seperti itu," jelas dia.

Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telepon, Kadiskes Lambar Paijo nomor ponselnya dalam keadaan tidak bisa dihubungi atau dialihkan.

Kronologi Pasien 10 bisa terpapar virus corona sendiri diungkapkan Kadiskes Lampung Reihana, sebelumnya memiliki riwayat mengikuti tabligh akbar di Gowa Sulawesi Selatan.

"Pasien Nomor 10 laki-laki usia 71 tahun atas nama Pasien 10, riwayat mengikuti tabligh akbar di Gowa (Sulawesi Selatan)," ungkapnya.

Hingga Jumat, 3 April 2020, jumlah kasus pasien positif virus corona atau Covid-19 di Lampung tercatat sebanyak 12 kasus. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/Kiki Adipratama/Sulis Setia M)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved