7 Fakta Wanita Ngamuk ke Petugas Corona, Disuruh Pergi dari Solo Jika Tak Mau Diatur

Petugas di sana itu tidak dapat gaji, makan ya pakai uang mereka sendiri! Mohon untuk dihargai

Penulis: heri | Editor: Heribertus Sulis
TribunSolo.com/Istimewa
Warga Solo yang mudik dari Jakarta, marah-marah saat didatangi petugas untuk didata terkait Covid-19, Sabtu (4/4/2020). 

"Suaminya saya telepon, saya minta wong sugih kok rumongso merendahkan mereka yang datang," jelasnya.

"Mereka itu punya tujuan memotong mata rantai penyebaran virus, ini bukan persoalan rumahku dewe atau apa," tutur Rudy.

"Petugas mau mendata terkait pernyataan kesanggupan melakukan karantina mandiri gitu aja, mentang-mentang kayak begitu, tadi suaminya sudah saya telepon," kata Rudy.

6. Minta Maaf ke Petugas

Rudy sudah meminta pemudik untuk meminta maaf kepada petugas pendataan yang sempat kena amuknya.

"Saya suruh minta maaf ke kelurahan, TNI-Polri, saya suruh minta maaf ke kelurahan kalau tidak mau diatur di Solo jangan di Solo," tandasnya.

Wanita yang sempat marah-marah kepada petugas Covid-19 saat dilakukan pendataan di rumahnya di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo akhirnya minta maaf.

Kejadian marah-marah emak yang baru datang dari kawasan merah Jakarta tersebut terekam dalam video sehingga sejumlah petugas hanya menunduk pada, Minggu (5/4/2020).

7. Masalah sudah selesai

Lurah Sondakan, Prasetyo Utomo mengatakan, kejadian tersebut terjadi lantaran adanya kesalahpahaman antara petugas dan pemudik.

"Masalah sudah selesai, hanya kesalahpahaman, hari ini beliau sudah menyatakan permintaan maaf, hanya kesalahpahaman saja, protapnya sudah dilalui," jelas Prasetyo kepada TribunSolo.com.

"Mereka sebetulnya sudah melakukan skrinning kesehatan, cuma mungkin karena kesalahpahaman," kata dia.

"Ketika kita datang, mereka juga merasa terganggu dengan aturan protap yang sudah ditentukan," tambahnya.

Proses mediasi telah dilakukan antara keluarga pemudik, pihak Kelurahan Sondakan, dan tim pendataan di Kantor Kelurahan Sondakan.

"Kita mediasi antara warga, Babinsa, Bhabinkamtibnas, Lurah, Danton Linmas, ada pak RT, pak RW, dan dari pemuda, intinya mengklarifikasi kejadian kemarin," jelas Prasetyo.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved