Cinta Ditolak, Pemuda Bunuh Siswi SMP di Belakang Sekolah dan Memperkosanya
Cinta bertepuk sebelah tangan itu pun dijadikan motif pembunuhan dan perkosaan terhadap siswi SMP.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pemuda berusia 19 tahun memperkosa dan membunuh siswi SMP gara-gara cintanya ditolak.
Pelaku adalah alumni sekolah yang sama dengan korban yang kemudian jadi pembina pramuka.
Kepala Sekolah SMPN, Sugiri mengatakan, pelaku Aldy merupakan alumni SMPN yang sama dan rumahnya juga berdekatan dengan sekolah.
Sugiri menegaskan, pelaku tak memiliki ikatan kerja dengan SMPN yang ia pimpin.
"Memang sering bantu-bantu melatih pramuka tapi dia tidak punya SK dan tak dibayar," kata Sugiri.
• Pengakuan Pelaku Pemerkosa dan Pembunuh Siswi SMP Palembang, Manfaatkan Kepolosan Korban
• Nenek 1 Cucu Korban Perkosaan di Pringsewu Minta Pelaku Dihukum Setimpal
• Korban Pembunuhan dan Pemerkosaan Ternyata Sempat Melawan Sang Paman
Rupanya di balik niat pelaku yang aktif di kegiatan pramuka, ada maksud tersembunyi.
Bantuannya ternyata hanyalah modus pelaku yang sudah lama naksir kepada korban agar bisa terus bertemu.
Cinta bertepuk sebelah tangan itu pun berujung pembunuhan dan perkosaan.
Kronologi pembunuhan dan perkosaan
Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan berinisial RN (13) menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan oleh oknum pembina pramukanya, Aldy Sukma Wijaya (19).
Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu mengatakan, pemerkosaan itu terjadi pada Jumat (3/4/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.
RN diantar orangtuanya ke sekolah setelah mendapat pesan dari oknum pembina pramukanya.
Aldy berbohong, hari itu ada latihan pramuka.
Setelah bertemu dengan RN, Aldy meminta RN menuju lapangan belakang sekolah.
"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta balik badan.
Pelaku lalu memukul dari belakang menggunakan balok kayu," kata Kasat Reskrim.
RN yang pingsan dibawa ke hutan belakang sekolah.
Di sana, pelaku menggerayangi tubuh RN dan mengira gadis itu telah tewas.
Namun rupanya, RN masih bergerak.
Ia kemudian menusukkan kayu berulang-ulang ke tubuh RN.
Setelah dipastikan tewas, Aldy kembali memerkosa RN.
Lantaran anaknya tak kunjung muncul saat ditunggu hingga sore hari, orangtua RN pun melaporkan bahwa RN hilang.
Tubuh RN ditemukan di belakang sekolah, tertutup ranting dan daun usai pencarian dilakukan.
Polisi dengan segera menyelidiki pembunuhan itu dan menangkap Aldy.
"Dugaan pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku," kata Kasat Reskrim Wahyu.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Sekolah tempat korban menimba ilmu, Sugiri ketika menghadiri pemakaman RN di Taman Pemakmam Umum Desa Tubohan Kecamatan Semidangaji kabupaten Ogan Komering Ulu, Sabtu (4/4/2020).
"Di sekolah, korban tergolong anak yang pendiam dan rajin," kata Sugiri pilu.
Sugiri pun tak menyangka RN meninggal dunia dengan cara dibunuh dan diperkosa.
Pihak sekolah menyatakan, saat peristiwa terjadi, sekolah masih diliburkan lantaran adanya wabah corona.
Namun, pelaku justru menggunakan hal tersebut sebagai modus menghabisi dan memerkosa muridnya.