Kasus Corona di Lampung
UPDATE Corona di Lampung 11 April, 2.354 ODP, 50 PDP, dan 7 Meninggal Dunia
Rinciannya, PDP yang masih menjalani perawatan di ruang isolasi ada 31 orang, dinyatakan negatif 17 orang, dan meninggal dunia dua orang.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Hanya ada riwayat kontak dengan anaknya yang baru pulang dari Serang sejak dua minggu terakhir sebelum sakit," bebernya.
Pasien, sambung dia, sempat berobat ke klinik dengan keluhan demam, sesak napas jika beraktivitas yang berlebihan, dan diare.
"Tanggal 5 April 2020 pasien dibawa ke rumah sakit swasta di Bandar Lampung untuk berobat dengan keluhan napas tersengal-sengal, lemas, riwayat diare," tambah Reihana.
Pasien juga terindikasi mengidap diabetes melitus, suspect bronkitis, dan satu penyakit lainnya.
"Jadi selain usia lanjut, pasien juga ada beberapa penyakit kronis penyerta," ujarnya.
Pada 9 April 2020, saat kondisi kesehatan yang buruk dengan kadar oksigen dalam darah (SP02) hanya 63 persen dan terpasang NMN 12 liter satu jam, kondisi pasien tidak ada perubahan.
"Setelah terkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung dan tim Covid-19 di rumah sakit swasta Bandar Lampung, ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dan dilakukan pengambilan swab," jelas Reihana.
Pada 9 April 2020 pukul 11.00 WIB, pasien dirujuk ke RSUDAM.
Pada 10 April 2020 siang, kondisi pasien sempat stabil sebelum pada sore harinya menurun kembali.
Pada 11 April 2020 pukul 03.30 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis.
"Sementara menunggu hasil lab swab pasien untuk menentukan status Covid-19. Kami belum bisa memastikan dan memasukkan data yang meninggal karena Covid-19," terang Reihana.
Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lab dari PTKL Palembang untuk bisa memastikannya.
Idap Tifoid
Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di Lampung meninggal dunia.
Ternyata pasien memiliki riwayat kontak dengan anaknya yang baru pulang dari Serang, Banten, pada 28 Maret 2020.