Kasus Corona di Lampung

Kisah Dokter di Bandar Lampung Beri Konsultasi Gratis Corona, Catat Rekor hingga 200 Pesan

Di tengah wabah virus corona, tak sedikit Dokter hingga calon Dokter di Lampung tergerak hatinya membuka layanan konsultasi gratis.

Kolase Tribunlampung.co.id/Dokumentasi Pribadi
Dokter M Aditya M Biomed (tengah), dr Fedriyansyah MKes SpA (kiri) dan mahasiswi kedokteran asal Lampung Barat Dwi Karni (kanan). Kisah Dokter di Bandar Lampung Beri Konsultasi Gratis Corona, Catat Rekor hingga 200 Pesan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Di tengah wabah virus corona, tak sedikit Dokter hingga calon Dokter di Lampung tergerak hatinya membuka layanan konsultasi gratis melalui aplikasi percakapan WhatsApp (WA).

Mereka menyediakan waktu menerima dan menjawab pertanyaan warga yang masuk ke ponsel pribadi.

Bagaimana cerita mereka melakoni aksi amal itu di tengah kesibukan menjalankan profesi maupun kuliah online?

Dokter M Aditya M Biomed dan Dokter Fedriyansyah MKes SpA adalah dua di antara banyak Dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung.

Mereka termasuk yang aktif melayani konsultasi gratis melalui WA.

Begitu juga calon Dokter asal Lampung Barat, Dwi Karni, bersama lima rekannya yang memberikan layanan serupa.

Pada Sabtu (11/4/2020), Dokter Aditya kebagian jadwal melayani konsultasi gratis seputar corona.

Ia membalas satu per satu pertanyaan dari warga melalui WA di ponselnya.

Di sela-sela itu, lulusan Fakultas KeDokteran Universitas Sriwijaya ini menyempatkan berbagi cerita mengenai tugasnya memberi layanan tersebut.

Aditya mengungkapkan awalnya ada kekhawatiran di kalangan Dokter dengan adanya Orang Tanpa Gejala (OTG) virus corona.

"Saya lihat teman-temen (Dokter) pada ketakutan. Apalagi mulai ada istilah OTG. Terus kami baca di beberapa daerah, mereka tidak jujur masalah riwayat perjalanannya. Apalagi, banyak senior kami yang meninggal karena itu juga," tuturnya.

Aditya lalu terpikir mengajak teman-teman sesama Dokter membuka pre triage (bantuan pelayanan, melalui WA).

Tujuannya, mencegah OTG berkonsultasi langsung yang dikhawatirkan sebagai carrier (terinfeksi tetapi tak menunjukkan gejala).

"Sebelum OTG datang ke UGD, kami bikin bantuan lewat WhatsApp. Jadi, kami bisa memberikan saran juga jika memang mengarah ke Covid-19," katanya.

Dalam sehari, ada enam Dokter yang bertugas sebagai konsultan gratis corona ini.

Di tengah keputusan yang disepakati bersama oleh para anggota IDI Bandar Lampung, Aditya menyebut hal itu bukanlah tanpa risiko.

Ia menuturkan Dokter kini mendapat pesan WA yang jumlahnya tak sedikit, bahkan telepon.

Padahal, pelayanan sebenarnya hanya berupa pesan WA.

"Keputusan ini berisiko dengan banyaknya telepon yang kami dapat. Kadang bahkan nggak terlalu penting. Dan ini nomor kontak pribadi semua, tapi tetap kami layani," tuturnya.

Hanya saja, para Dokter yang menjadi konsultan ini meminta warga bersabar saat menunggu respons atau jawaban dari Dokter.

"Kami minta juga kesabarannya. Kami hanya melayani via chatt WhatsApp, tidak melalui telepon, karena yang konsultasi banyak," katanya.

Pengalaman mendapat pertanyaan yang tak terlalu penting juga dialami Dokter Fedriyansyah.

Namun, ia juga tetap bersabar menjawabnya.

"Masih ada (pertanyaan tidak terlalu penting). Tetap dijawab kalau tidak mengganggu," ujarnya, Sabtu.

Fedri pun merasa bahagia dan senang bisa membantu masyarakat memberikan pelayanan melalui konsul gratis ini.

"Saya berharap bahwa yang konsul memang membutuhkan dan mau menjalankan apa yang kita sarankan," ujar Dokter spesialis anak ini.

Warga Sangsi

Di tengah banyaknya pertanyaan, ada pengalaman unik yang pernah dialami Aditya.

Ia mengungkap ada warga yang menyangsikan kebenarannya sebagai Dokter.

"Ada yang sampai bilang, ini bener Dokter kan? Spesialis apa? Ya nggak apa-apa, itu risiko," katanya.

Warga yang menghubungi juga tidak hanya menanyakan atau berkonsultasi tetnang kesehatan.

Ada pula warga yang sengaja memberikan dukungan buat para tenaga medis ini.

Sejak layanan ini dibuka pada 7 April lalu, animo masyarakat diakuinya cukup tinggi.

Secara pribadi, Aditya pernah mendapatkan 200 lebih masyarakat yang konsul.

"Hari kedua sampai 200 WA masuk, itu rekor kayaknya," ujarnya.

"Bahkan ada yang pasien konsul yang hanya batuk pilek biasa menganggapnya Covid. Kalau sudah patologis kasihan juga apalagi mengarah ke gangguan jiwa, saya berharap ke depan ada keterlibatan psikolog juga," imbuhnya.

Konsultasi gratis via WhatsApp ini bakal berlanjut hingga habis masa tanggap darurat corona.

Sisi positif lainnya, dr Aditya membeberkan pengurus IDI Lampung Tengah tertarik untuk memberikan pelayanan serupa.

Tak hanya melayani pertanyaan seputar corona, mereka juga siap menjawab pertanyaan soal penyakit umum lainnya.

Bahkan menurutnya ada Dokter yang dirinya tahu betul adalah Dokter spesialis yang ramai pasien di tempatnya praktik, namun masih menyempatkan diri terlibat dalam pelayanan gratis ini.

Ada Dokter umum, spesialis obygin, spesialis anak, spesialis ortopedi, hingga spesialis saraf.

"Alhamdulillah mereka bisa memberikan waktu untuk memberikan pelayanan walaupun sehari atau dua hari. Kami juga sekalian memberikan edukasi terkait Covid-19," bebernya.

Beri Kontribusi

Sementara mahasiswi keDokteran asal Lampung Barat Dwi Karni mengaku awal terpikir membuka layanan konsul gratis via WA karena ingin memberikan kontribusi bagi warga Lambar di tengah wabah Corona.

"Terlebih kami sudah dibantu pemerintah lewat beasiswa untuk bisa menempuh pendidikan keDokteran," papar mahasiswi semester dua di UIN Jakarta ini.

Pelayanan sendiri sudah dibuka sejak dua hari lalu dan menurutnya antusiasme masyarakat cukup baik.

"Buka pelayanan dari pukul 17.00 WIB sampai 21.00 WIB karena di siang hari menjalani kuliah daring," bebernya.

Diakuinya dalam sehari ada 10 sampai 15 chatt masuk. Pertanyaan yang ditanyakan seputar gejala, apa itu virus Covid dan bagaimana menyikapinya.

"Kami melayani dengan senang hati karena ini sebagai bentuk sumbangsih kami dalam mendukung pemerintah Lampung Barat," tutur perempuan kelahiran 12 September 2000 ini. (tribunlampung.co.id/sulis setia m)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved