Kasus Corona di Lampung

PDP Virus Corona di Lampung Meninggal Dunia, Kadiskes Sebut karena HIV

Pasien dalam pengawasan (PDP) asal Lampung Utara meninggal karena penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Tangkapan Layar Video Diskes Lampung
Kadiskes Lampung Reihana mengatakan, pasien asal Lampung Utara meninggal dunia karena mengidap sejumlah penyakit penyerta, termasuk human immunodeficiency virus (HIV). 

Tidak penolakan warga setempat, mengingat surat keterangan kematian dari dokternya bukan karena penyakit Corona.

Sebelumnya, pasien ini memiliki riwayat perjalan ke luar daerah atau orang dalam patauan (ODP).

Ia pernah dirawat di salah satu rumah sakit di Tanggerang, Banten.

Saat melakukan perjalanan keluar daerah mengikuti kegiatan sosial keagamaan yang berada disana.

"Dari laporan gugus tugas dibawah, diketahui bersangkutan pulang ke wilayah Kecamatan Bukit Kemuning pada, Jumat (2/4/2020). Saat itu telihat gejala mirip Covid-19, yakni gangguan pada saluran pernapasan."

"Setelah beberapa hari keadaan memburuk dibawalah ke rumah sakit kita RSUD Ryacudu Kotabumi, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan di sana maka dirujuk di rumah sakit daerah A Dadi Cokrodipo," jelasnya.

Satu Sembuh

Selain jumlah PDP yang meninggal dunia, Kadiskes Lampung dr Reihana juga memberitahukan jika ada satu pasien positif Corona yang berhasil sembuh.

Pasien ini merupakan pasien nomor 09, laki-laki, umur 54 tahun, warga Bandar Lampung dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG).

Dengan kesembuhan pasien 09, maka total ada 8 pasien positif Corona yang sudah sembuh.

Sebelumnya, yang sudah sembuh yakni pasien 01, 03, 04, 05, 06, 07, 08 dan 09.

"Alhamdulillah ya...kita bertambah lagi pasien yang telah dinyatakan sembuh. Jadi kalau hasil swab itu 2 kali negatif sesuai aturannya dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang," kata Reihana.

Dirinya mengaku semua pasien tidak ada yang transmisi lokal, dan sebaliknya mereka tertular dari sanak family-nya yang kontak dengannya. Untuk total pasien positif Corona sendiri masih sama dengan hari sebelumnya yakni berjumlah 21 orang. Dari 21 orang itu, 8 sudah diperbolehkan pulang karena karena sudah sembuh, 5 meninggal dunia, dan 8 masih dirawat.

Untuk orang dalam pemantauan (ODP), ada sebanyak 2.349 orang. Dari jumlah itu, 1.070 orang masih dipantau dan 1.279 orang sudah selesai dipantau. Kemudian PDP ada 50 orang, saat ini masih di rawat 25 orang, negatif ada 22 orang dan meninggal 3 orang.

Guna penanganan infeksi Corona, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) juga membuka poliklinik layanan terpadu untuk penanganan Covid-19. Layanan ini berada di lantai 1 Gedung Mahan Munyai, buka pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB pada hari kerja

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved