Satpam Penampar Perawat Menangis Minta Maaf

Akibat pemukulan itu, korban tersebut sempat mengaku pusing serta trauma terhadap pelaku.

Editor: taryono
cctv
Satpam Penampar Perawat Menangis Minta Maaf 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Beberapa waktu lalu beredar video viral yang menunjukkan seorang pasien menampar perawat.

Pasien itu tak terima ketika diingatkan oleh sang perawat untuk mengenakan masker.

Oleh karenanya, ia dengan serta merta memukul bagian kepala perawat tersebut.

Dari keterangan yang didapat polisi, kasus itu bermula saat seorang perawat berinisial HM yang bertugas di klinik tersebut menegur seorang satpam berinisial B karena tak memakai masker ketika datang untuk berobat.

Diduga tak terima diingatkan tersebut, pelaku kemudian emosi dan memukul kepala korban cukup keras.

Kisah Tenaga Medis di Tengah Pandemi Corona, Diusir dari Indekos hingga Ditampar Satpam

VIDEO Viral Satpam Tampar Perawat di Semarang, Polisi: Tersinggung Ditegur Tak Pakai Masker

Usai Mandikan Jenazah Pasien Corona di RS, Petugas Ditinggal Pergi Anak Istri karena Takut

Bule di Bali Gelar Pesta Ultah Saat Wabah Corona

Aksi pemukulan itu juga sempat terekam kamera CCTV dan kemudian viral di media sosial.

"Karena tidak terima kemudian terlapor B melakukan pemukulan," jelas Plt Kapolsek Semarang Timur, Iptu Budi Antoro, pada Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Akibat pemukulan itu, korban tersebut sempat mengaku pusing serta trauma terhadap pelaku.

Tak terima dengan perlakuan itu, korban kemudian melaporkannya ke Polsek Semarang Timur.

Dilansir Gridhot dari Tribunjateng.com, Polrestabes Semarang berhasil meringkus Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur yang melakukan tindakan pemukulan terhadap Hidayatul Munawaroh (30), perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Asep Mauludin menuturkan, pelaku ditangkap di rumahnya oleh tim Resmob Polrestabes Semarang bekerjasama dengan Polsek Semarang Timur, Sabtu (11/4/2020) sekira pukul 20.15 WIB.

"Motif tersangka melakukan pemukulan lantaran emosi selepas diingatkan perawat di klinik tersebut," terangnya kepada Tribun Jateng, Minggu (12/4/2020).

Berdasarkan penuturan Asep, saat melakukan aksinya, tersangka dalam kondisi sadar tidak terpengaruh minuman keras atau obat-obatan.

"Tersangka sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di SD Islam Sultan Agung 4 Kota Semarang," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved