Buntut Bentrok TNI-Polri, Jenderal TNI Herman Asaribab Janji Sanksi Tegas Oknum Prajurit
Akibat bentrokan tersebut, tiga anggota Polri tewas tertembak dan dua lainnya mengalami luka-luka.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tentara Nasional Indonesia ( TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia ( Polri) bergerak cepat guna mengusut bentrokan yang terjadi antara dua institusi negara tersebut di Pos Yonif 754, Mamberamo Raya, Papua, Sabtu (11/4/2002).
Bentrokan tersebut terjadi diduga karena adanya kesalahpahaman antara anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dan dua anggota Polres Mamberamo Raya.
Akibat bentrokan tersebut, tiga anggota Polri tewas tertembak dan dua lainnya mengalami luka-luka.
Adapun korban tewas di antaranya Briptu Marselino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun, dan Bripda Yosias Sementara itu, dua korban luka yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien.
Setelah peristiwa tersebut, TNI-Polri membentuk tim gabungan guna mengusut bentrokan.
• 2 Jenderal Turun Tangan Atasi Bentrok Maut di Papua, 3 Polisi Meninggal
• 3 Polisi Meninggal dalam Bentrok Oknum Polisi dan TNI di Papua, 2 Jenderal Turun Tangan
• Ciri-ciri Ringan Terkena Virus Corona, Salah Satunya Sering ke Toilet
• Napi Tolak Bebas dari Penjara: Istri Diambil Orang, Orang Tua Sudah Tak Ada
Proses hukum Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menegaskan, pihaknya akan memproses hukum anak buahnya yang terlibat dalam bentrokan antara TNI-Polri di Mamberamo Raya, Papua, Sabtu (11/4/2020).
Hal itu diungkapkannya saat mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, di Pos Yonif 754, Senin (13/4/2020) siang.
"Saya tegaskan, bahwa proses hukum akan dilakukan bagi kalian yang berbuat pelanggaran," tegas Pangdam dalam keterangan tertulis.
Selain itu, Herman akan mengevaluasi unsur pimpinan pos yang kurang mampu berkoordinasi dengan baik dengan institusi kepolisian.
Dia tak ingin kejadian serupa kembali terjadi. Menurut dia, semua anggota TNI harus saling mengenal dengan anggota kepolisian.
"Bila saling mengenal, maka persoalan di lapangan akan cepat terselesaikan," kata dia.
Pangdam juga mengingatkan agar prajurit yang bertugas di wilayah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial di tempat mereka bertugas.
"Pahami kearifan lokal masyarakat dan jadikan bupati dan tokoh-tokoh masyarakat setempat sebagai orangtua kalian, supaya kalian tidak salah melangkah saat melaksanakan tugas," kata Herman di hadapan anggota Pos Satgas Yonif 754.
Herman juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya tiga polisi dalam bentrokan tersebut.
"Saya mewakili seluruh prajurit di Kodam XVII/Cenderawasih ikut berdukacita bagi saudara-saudara kita yang sudah mendahului, dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan dan kesabaran," kata Herman.