Tangan Polisi Sampai Putus Saat Tegakkan Lockdown untuk Cegah Corona
Para dokter mengatakan, operasi itu sangat kompleks dan menantang, tetapi sub-inspektur Singh kemungkinan akan sembuh total.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Para dokter telah merekatkan kembali tangan seorang polisi India yang terpotong, ketika menegakkan lockdown di negara bagian Punjab.
Serangan itu terjadi pada Minggu (12/4/2020) di distrik Patiala, dan menimpa sub-inspektur Harjeet Singh.
Ia langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dilansir dari BBC, 11 orang yang dilaporkan dari sekte keagamaan Nihang Sikh telah ditangkap sehubungan dengan serangan itu.
Semua negara bagian India berada dalam lockdown hingga 15 April, sebagai bagian dari upaya menghentikan penyebaran virus corona.
Para dokter mengatakan, operasi itu sangat kompleks dan menantang, tetapi sub-inspektur Singh kemungkinan akan sembuh total.
Ketua Menteri Punjab, Amarinder Singh, melalui Twitter-nya memberi ucapan selamat kepada tim medis.
"Aku bangga dengan @PunjabPoliceInd di bawha SI Bikkar Singh atas profesionalitas menangani situasi ini. ASI Harjeet Singh sedang menjalani operasi plastik di PGI Chandigarh, semoga operasinya sukses."
Saat insiden terjadi, sub-inspektur Singh menegur para penyerangnya karena melanggar aturan lockdown, lalu tangannya terpotong akibat tebasan senjata tajam.
• Relawan Corona Meninggal Setelah Semprot Disinfektan
• Relawan Corona Meninggal Setelah Semprot Disinfektan
• VIDEO Viral Warga Beri Semangat Pasien Diduga Positif Corona yang Dijemput Petugas
• Stafsus Jokowi Minta Maaf Gegara Surati Camat Seluruh Indonesia
Setelah serangan kepada polisi, orang-orang itu langsung melarikan diri ke desa terdekat dan berlindung di kompleks gurdwara, menurut laporan media setempat.
Gurdwara adalah tempat berkumpul dan beribadah bagi orang Sikh.
Sikh juga menyebut gurdwara sebagai Gurdwara Sahib.
Mereka enggan menyerahkan diri dan justru menembaki polisi, tetapi akhirnya keluar dari gurdwara setelah polisi memanggil bala bantuan.
Para pelaku langsung dijerat tiga tuduhan sekaligus, yaitu upaya pembunuhan, penganiayaan, dan serangan fisik terhadap petugas publik.
Beberapa kelompok Sikh termasuk Nihang, mengecam insiden tersebut.