Tribun Bandar Lampung

300 Penyair dari 17 Negara Suarakan Covid-19 Melalui Puisi, Jauza Baca Puisi 'Tuhan Ada Dalam Sepi'

Jauza tidak dapat menahan emosinya saat video musikalisasi puisinya tersiar di laman Facebook. Ia tampil dalam video berdurasi 3,38 menit.

Penulis: Debby Rizky Susilo | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Debby
Jauza Imani saat membacakan puisi. 300 Penyair dari 17 Negara Suarakan Covid-19 Melalui Puisi, Jauza Baca Puisi 'Tuhan Ada Dalam Sepi' 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Nurhikmah Imani atau Jauza Imani, salah satu penyair Lampung yang berpartisipasi dalam acara Baca Puisi Dunia: Covid-19.

Kegiatan yang digagas Persatuan Penyair Malaysia ini diikuti 300 penyair dari 17 negara.

Mereka satu persatu menyumbangkan musikalisasi puisinya untuk kemudian ditampilkan live dan serentak melalui Facebook.

Jauza tidak dapat menahan emosinya saat video musikalisasi puisinya tersiar di laman Facebook.

Ia tampil dalam video berdurasi 3,38 menit.

Kisah Petugas Memandikan Jenazah Pasien Corona di Lampung, Istri dan Anak Pilih Pulang ke Rumah Ortu

Kisah Dokter di Bandar Lampung Beri Konsultasi Gratis Corona, Catat Rekor hingga 200 Pesan

Gubernur Lampung Pastikan Stok Beras dan Gula Aman Selama Ramadan dan Idul Fitri

RSUDAM Layani Pemeriksaan Gejala Corona di Ruang Terpadu

Puisinya bertajuk "Tuhan Ada dalam Sepi".

Keikutsertaannya dalam acara itu berawal dari pesan pribadi dari rekannya yang tergabung dalam Persatuan Penyair Malaysia.

Kegiatan tersebut wujud partisipasi para penyair dunia dalam memerangi pandemi Corona.

"Acara ini cukup unik karena serentak dilakukan di media sosial. Ini baru kali pertamanya. Persiapannya juga cukup singkat, saya revisi puisi untuk menyesuaikan pembacaan karena puisi dari awal wabah sudah dibuat," ceritanya, kemarin.

 "Tanggal 12 (April) pagi saya revisi dan tambahkan puisi, siang edit-edit video dan selesai jam 7 malam, sedangkan acara pukul 8.30. Sempat deg-degan tapi akhirnya lega karena masih sempat," tambah Nurhikmah Imani yang merupakan nama asli dari Jauza.

Sebagai penyair, Jauza mengikuti acara dengan tagar Satu Dunia Satu Suara untuk menunjukan rasa empati dalam menghadapi duka yang sedang dialami dunia.

Dan sebagai seorang penyair, dukungan untuk memerangi Corona ini dituangkan dalam bait-bait puisi.

Untuk puisinya, ia mengangkat tema spiritual.

Idenya hadir dari kesepian yang ia rasakakn selama mengikuti anjuran pemerintah untuk berada di rumah saja.

Selama di rumah saja, ia jadi banyak merenungi kondisi dunia saat ini.

Kemudian ia merasakan kehadiran Tuhan dalam sepi itu.

"Tuhan kami di sini, Engkau? Kami mencarimu di mana-mana, ke mana-mana semakin sibuk mencari makin tak kami dapati. Dalam sepi, ternyata Kau menjaga hati, selamatkan kami..." Begitu kutipan puisi Jauza.

Agar semakin indah, puisi tersebut dimusikalisasi.

Pihak yang memusikalinya adalah musisi Lampung Rony Witoyo.

Rony yang merupakan bassiat KM 11 Band yang sekarang menjabat sebagai Kepala Bappeda Lampung Tengah, menyambut hangat syair yang Jauza kirimkan.

"Saya dapat kiriman syair dari Jauza, saya cermati puisinya bagus. Kebetulan sedang mood jadi langsung menggarap. Setengah jam kemudian saya kirim kerangka (lagu), dua jam kemudian beres lagunya, tapi memang masih kasar. Kebetulan saya suka dan sedang kepikiran Covid di mana-mana jadi motivasi buat lagunya. Saya ikut hanyut dengan syair itu," ujar Rony.

Rony berharap dengan adanya musikalisasi dari yang dibawakan Jauza dapat menjadi semangat dalam memerangi Covid-19 dengan percaya kehadiran Tuhan.

"Kedepannya akan disempurnakaan lagi lagunya sengan musisi lainnya sehingga bisa menjadi lebih baik lagi," tambahnya.

Sastrawan Lampung Isbedy Stiawan mengungkapkan, kegiatan penyairan yang dilakukan itu menandakan perkembangan yang cukup baik.

Ia menganggap kiprah penyairan seperti ini bagus dan menjadi tren dengan istilah sastra "sosialita".

"Sastra 'sosialita' yang menjadi tren ini tidak menjadi masalah dan merupakan hal yang baik. Ini terjadi dari tren sosialita yang cenderung dilakukan ibu-ibu yang memiliki minat untuk bersyair," ujar Isbedy.(Tribunlampung.co.id/debby rizky)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved