Berita Nasional
Tawarkan 600 PSK Online, Mami Lisa Mengaku Jadi Muncikari di Surabaya Setelah Cerai dari Suami
Polisi membongkar jaringan Prostitusi Online yang mengelola 600 psk online dengan menangkap seorang muncikari di Surabaya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Polisi membongkar jaringan Prostitusi Online yang mengelola 600 psk online dengan menangkap seorang muncikari di Surabaya.
Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur menangkap seorang muncikari Prostitusi Online bernama Lisa Semampaw alias Mami Lisa.
Dalam pengakuannya, Mami Lisa mengatakan ia terjerumus ke bisnis haram tersebut setelah cerai dengan suaminya.
Meski berlokasi di Surabaya, sang muncikari ternyata mampu beroperasi di berbagai kota besar di Indonesia.
Sebanyak 600 psk online dalam jaringan Prostitusi Online tersebut pun tersebar di kota-kota besar tersebut.
• Jajakan 600 PSK Online, Muncikari Mami Lisa Tawarkan Mahasiswi hingga Pekerja Kantoran
• Respons 3 Pria Disuruh Pakai Masker Saat Covid-19, Todong Pisau ke Polisi hingga Tampar Wanita
• Kisah Romantis Suami Istri Positif Corona Rayakan Ulang Tahun Pernikahan Ke-50 di Ruang ICU RS
• Pungli Biaya Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Rp 15 Juta Direspons Pemkot, RS Dikasih Surat Teguran
Mami Lisa merupakan wanita paruh baya asal Surabaya.

Jaringan Prostitusi Online itu mampu dia bentuk hanya dalam waktu satu tahun.
Dari hasil penyidikan kepolisian, berikut fakta-fakta seputar kasus Prostitusi Online Mami Lisa yang mengelola hingga 600 psk online sebagaimana dilansir Surya.co.id (grup Tribunlampung.co.id).
1. Awal mula jadi muncikari
Perempuan yang juga punya toko di kawasan Pasar Atom Surabaya itu mengaku, awal menggeluti dunia muncikari setelah cerai dari suaminya.
"Awalnya saya bingung mau cari uang darimana setelah cerai sama suami."
"Cuma ada satu toko saja di Pasar Atom. Dari sana saya mulai coba-coba menggeluti dunia muncikari via online."
"Cari perempuannya ada yang dari teman terus diteruskan dari mulut ke mulut."
"Itu saya juga kasih uang ke orang yang mencarikan perempuan kalau memang sudah berhasil layani tamu," tambah janda tersebut.
Lisa tak menyangka bahwa bisnis haramnya itu membuahkan banyak peminat.
"Ya akhirnya punya teman di Semarang, Bandung, dan Jakarta mau join."