Kasus Corona di Indonesia
WHO Sebut Belum Ada Bukti Pasien yang Sembuh dari Virus Corona Punya Kekebalan Tubuh Atas Covid-19
WHO menyebut, belum ada bukti pasien yang pulih dari virus corona atau Covid-19, punya kekebalan tubuh virus tersebut.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - WHO menyebut, belum ada bukti pasien yang pulih dari virus corona atau Covid-19, punya kekebalan tubuh virus tersebut.
Hal tersebut ditegaskan Badan Kesehatan Dunia itu setelah Pemerintah Inggris melaporkan sudah membeli 3,5 juta unit tes serologi, yang menentukan level antibodi di dalam plasma darah.
Tetapi epidemiologis WHO menerangkan, saat ini belum ada bukti tes antibodi itu bisa menunjukkan seseorang yang terinfeksi Covid-19 tak akan terpapar lagi.
Banyak dari tes yang dikembangkan itu adalah tes darah kecil, mirip tes HIV instan, dan dipakai untuk mengukur kadar antibodi untuk melawan virus.
Dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Dr Maria van Kerkhove berujar, banyak negara mengusulkan penggunaan rapid diagnostic tes serologi.
• Harapan Baru, Remdesivir Obati Virus Corona, Hasil Uji Klinis di Amerika Serikat
• Gara-gara Corona, Bocah 5 Tahun Ditolak Warga Tak Boleh Turun dari Kapal untuk Berobat
• Pemudik Diusir Warga karena Dianggap Bawa Virus Corona, Terpaksa Mudik karena Terkena PHK
• Gara-gara Orang Tanpa Gejala, 46 Tenaga Medis di Jawa Timur Tertular Virus Corona
Dilansir Sky News Sabtu (18/4/2020), Van Kerkhove mengatakan penggunaan tes itu untuk mengukur apa yang mereka kira adalah imunitas melawan Covid-19.
"Saat ini, kami belum punya bukti penggunaan tes serologi bisa menunjukkan seseorang punya kekebalan tubuh dan tak akan terinfeksi lagi," papar dia.
Van Kerkhove menjelaskan, alat tersebut dipergunakan untuk mengukur seroprevalence, atau kadar antibodi.
Tapi bukan berarti mereka imun dari virus corona.
Dia mengapresiasi jika ada banyak tes yang dikembangkan.
Tetapi pemeriksaan itu perlu divalidasi untuk memastikan mereka benar-benar menggelar pemeriksaan.
Pendapat Van Kerkhove diperkuat oleh koleganya, Dr Michael Ryan yang menerangkan penggunaan tes antibodi juga memunculkan isu mengenai etika.
Dia menuturkan, WHO perlu mendalaminya secara serius dan juga melihat sejauh apa perlindungan yang bisa diberikan melalui tes tersebut.
"Anda mungkin punya seseorang yang yakin dia seropositif (telah terinfeksi), dan dilindungi dalam situasi di mana mereka telah terpapar," papar Ryan.
"Padahal dalam kenyataannya, mereka rentan terhadap penyakit itu," lanjut dia.
Remdesivir Obati Virus Corona, Hasil Uji Klinis di Amerika Serikat
Harapan baru hadir untuk penyembuhan pasien virus corona atau Covid-19.
Raksasa farmasi Amerika, Gilead Science Inc, mengumumkan hasil uji coba obat yang bernama Remdesivir yang efektif mengobati penderita yang tertular virus Corona.
CNBC International mengutip mediaSTAT melaporkan rumah sakit di Chicago merawat pasien Covid-19 yang parah dengan menggunakan obat antivirus Remdesivir dalam uji coba klinis dan diawasi ketat.
Hasilnya, pasien tersebut menunjukkan pemulihan yang cepat dari demam dan gangguan pernapasan.
Kabar tersebut membawa sentimen positif di pasar keuangan dunia.
Indeks berjangka Wall Street yang langsung melesat lebih dari 3% pada Jumat (17/4/2020) pagi.
Penguatan indeks berjangka menjadi indikasi jika bursa saham AS akan melesat saat perdagangan dibuka.
Pasar keuangan dalam negeri pun terimbas positif. Kurs rupiah menguat terhadap dolar.
Jika Kamis (16/4/2020) rupiah masih bertengger di level Rp 15.640 per dolar AS, maka pada penutupan Jumat sore menguat ke level Rp 14.465.
Diketahui berdasarkan laporan STAT News pada Kamis (16/4/2020), para pasien yang mengambil bagian dalam uji klinis obat Remdesivir tersebut, semuanya memiliki gejala pernapasan dan demam tinggi, namun mereka dapat meninggalkan rumah sakit setelah kurang dari satu minggu menjalani perawatan.
"Berita terbaiknya adalah sebagian besar pasien kami sudah keluar, dan ini luar biasa. Kami hanya memiliki dua pasien yang meninggal," ujar dr Kathleen Mullane, seorang spesialis penyakit menular di University of Chicago yang memimpin uji klinis, dalam video yang didapat STAT News
Pada Februari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Remdesivir menunjukkan potensi terhadap Covid-19. Uji coba obat sedang berlangsung di puluhan pusat klinis lainnya.
Gilead mensponsori tes obat pada 2.400 pasien yang punya gejala parah Covid-19 di 152 lokasi percobaan di seluruh dunia.
Ini juga menguji obat pada 1.600 pasien yang punya gejala sedang di 169 rumah sakit dan klinik di seluruh dunia.
Gilead mengatakan pihaknya mengharapkan hasil dari persidangan pada akhir bulan ini.
“Kami memahami kebutuhan mendesak untuk pengobatan Covid-19 dan minat obat antiviral Remdesivir yang kami selidiki," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan kepada CNN.
“Totalitas data perlu dianalisis untuk menarik kesimpulan dari uji coba," kata Gilead.
Kabar baik tak hanya datang dari Gilead Scinece Inc.
Dilaporkan, tim peneliti di Emory University, Atlanta, telah menemukan obat yang dapat mengubah cara dokter mengobati pasien positif terinfeksi virus corona.
Obat itu telah diuji pada tikus dan akan segera diuji klinis pada manusia.
Obat yang baru sebatas disebut EIDD-2801 tersebut menunjukkan harapan dalam mengurangi kerusakan paru-paru.
Para peneliti di University of North Carolina-Chapel Hill Gillings School of Global Public Health disebut memainkan peran kunci dalam pengembangan EIDD-2801.
Studi ini menemukan bahwa, ketika digunakan sebagai profilaksis, EIDD-2801 dapat mencegah cedera paru-paru yang parah pada tikus yang terinfeksi.
EIDD-2801 adalah bentuk senyawa antivirus EIDD-1931 (yang ditemukan sebelumnya) yang tersedia secara oral; dapat diminum sebagai pil dan dapat diserap dengan baik untuk mencapai paru-paru.
Pasien Lampung Sembuh
Di Lampung, harapan juga terus menyeruak.
Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Provinsi Lampung juga terus meningkat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, per Jumat kemarin, sudah ada 10 orang pasien positif Corona yang sembuh.
Jumlah pasien sembuh ini bertambah dua orang dari hari sebelumnya, Kamis.
Sementara pasien yang sedang dirawat sebanyak 11 orang.
Hal serupa terlihat pada data kesembuhan di tingkat nasional.
Per Jumat kemarin, jumlah pasien sembuh bahkan lebih besar dibanding pasien yang meninggal dunia.
Pasien sembuh secara nasional sudah berada di angka 607 orang.
Sementara yang meninggal dunia sebanyak 520 orang.
Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, pada Jumat terjadi penambahan 59 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Penambahan ini menyebabkan jumlah pasien yang dinyatakan negatif virus corona berdasarkan dua kali pemeriksaan totalnya ada 607 orang.
Jumlah tersebut telah melewati angka kematian sebanyak 520 kasus.
"Kita patut bersyukur bahwa semakin banyak pasien yang sembuh," kata Yurianto.
Pasien Lampura Membaik
Untuk pasien positif Corona asal Lampung Utara kini kondisinya semakin membaik.
Mereka telah menjalani karantina di Islamik Center Kotabumi selama 8 hari.
“kondisi mereka yang dinyatakan positif dalam keadaan baik,” terang Plt Bupati Lampung Utara, Budi Utomo, kemarin.
Selama ini, keduanya dipantau oleh tim. Tim ini bertugas memeriksa dan mencatat perkembangan kedua pasien.
Selain terus memantau kondisi kesehatan keduanya, pihaknya juga memperhatikan asupan gizi dan vitamin mereka.
Keduanya diberikan makanan yang memiliki kandungan gizi tinggi berikut vitamin yang dibutuhkan.
Semasa karantina, seluruh kebutuhan keluarga pasien ditanggung oleh pemerintah.
Tujuannya supaya keduanya fokus menjalani karantina dan tidak khawatir mengenai kondisi keluarga mereka.
“Semoga mereka bisa berkumpul kembali dengan keluarganya,” ujarnya.
OTG Pernah ke LN
Di sisi lain, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Desaes 2019 (Covid-19) Kabupaten Pesawaran melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap seorang warga dengan status orang tanpa gejala (OTG).
Warga Desa Bogorejo, Kecamatan Gedongtataan memiliki riwayat bepergian ke sejumlah negara mulai dari India, Pakistan dan Bangladesh.
Hasil rapid test pasien tersebut positif Corona. Namun untuk lebih memastikan, Tim Gugus Tugas akan melakukan tes swab kepada pasien.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pesawaran dr Aila Karyus mengatakan, pasien telah diperiksa dan telah dirujuk ke RSUD Pesawaran untuk mendapatkan isolasi.
Pihaknya juga akan melakukan tes swab kepada pasien.
Sedangkan untuk keluarganya, Aila mengatakan, sudah diminta untuk isolasi mandiri. Juga dilakukan rapid test dari pihak Puskesmas Gedong Tataan.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengimbau kepada masyarakat supaya bisa memberikan semangat terhadap pasien yang terindikasi terpapar Covid-19.
"Saya di sini meminta dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengucilkan ataupun menjauhi keluarga maupun pasien yang diindikasi terpapar Virus Corona," ungkapnya.
Sebab, kata dia, pasien tersebut bisa sembuh. Tentunya dengan dukungan doa dan semangat yang diberikan. Jadi bukan justru sebaliknya.
"Saya juga ingin mengajak masyarakat untuk tidak panik, serta bijak dalam menanggapi informasi yang beredar di media sosial, dan yang terpenting bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menjaga stamina tubuh," tukasnya.(tribunlampung.co.id/dik/ang/end/cnn/feb)
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul WHO: Belum Ada Bukti Pasien yang Sudah Pulih Punya Kekebalan Tubuh atas Covid-19