Kasus Corona di Lampung
Imbas Pandemi Corona, Omset Pedagang Daging di Lampung Tengah Turun 50 Persen
Meski telah memasuki bulan Ramadan 2020, namun penjualan daging sapi di Pasar Bandar Jaya Plaza, Lampung Tengah, masih sepi dari pembeli.
Penulis: syamsiralam | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR JAYA - Meski telah memasuki bulan Ramadan 2020, namun penjualan daging sapi di Pasar Bandar Jaya Plaza, Lampung Tengah, masih sepi dari pembeli.
Bahkan, omset pedagang menurun hingga 50 persen.
Salah seorang pedagang daging di Pasar Bandar Jaya Plaza Bayu mengatakan, lesunya daya beli masyarakat terhadap daging, sudah dirasakan sejak beberapa pekan sebelum Ramadan 2020.
"Sepi kalau sekarang (pembeli daging sapi), turunnya sampai 50 persen jika dibandingkan hari normal," kata Bayu, Minggu (26/4/2020).
"Sampai masuk awal puasa juga daya beli masyarakat tidak ramai," imbuh Bayu.
• BPBD Bandar Lampung Pastikan Kebakaran di Enggal Tak Ada Korban Jiwa
• 3 Damkar dan 15 Personel BPBD Bandar Lampung Padamkan Kebakaran di Enggal
• BREAKING NEWS Sedang Salat Tarawih, Warga Enggal Dikejutkan Ada Kebakaran
• 1 PDP Corona di Lampung Meninggal Dunia, Sebelumnya Kontak dengan Anak yang Pulang dari Banten
Bayu menambahkan, untuk harga daging saat ini dikisaran Rp 110 ribu per kilogram, atau tidak mengalami kenaikan.
"Karena daya beli masyarakat yang kurang, jadi kita pun ikut mengurangi jumlah daging yang kita jual," ucap Bayu.
"Kalau sebelumnya kami bisa jual 20 kwintal per hari, sekarang setengahnya," ujarnya.
Di sisi lain, salah seorang ibu rumah tangga Refta mengungkapkan, ia beralih mengonsumsi ikan dibandingkan ayam dan daging sapi.
Alasan Refta, karena saat ini situasi sangat sulit, sehingga mereka harus pandai berhemat.
"Sekarang harus pandai-pandai berhemat, situasi ekonomi sedang susah, apalagi (pandemi) corona ini entah kapan berakhirnya," cetus Refta, warga Bandar Jaya.
Refta pun berharap, di tengah kondisi ekonomi yang sulit seperti sekarang ini, pemerintah dapat memperhatikan harga kebutuhan pokok agar tidak ikut merangkak naik. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)