Pemimpin Korut Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal, 3 Rumor The Rocket Man yang Beredar
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikabarkan Meninggal. Rumor lain menyebutkan bahwa Rocket Man mengalami kerusakan otak.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir. Hal itu setelah Kim Jong Un dikabarkan Meninggal.
Rumor lain menyebutkan bahwa Kim Jong Un mengalami kerusakan otak.
Meski, ada juga rumor yang menyebutkan bahwa Kim dalam kondisi baik-baik saja.
Pemimpin diktator yang dijuluki 'Rocket Man' oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump karena kecintaannya pada peluncuran senjata misil dan nuklir, dikabarkan telah mengalami prosedur operasi di awal April.
Dia dikabarkan mengalami obesitas, terlalu banyak merokok, dan lelah karena bekerja terlalu banyak.
• Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal, Korut Akhirnya Buka Suara
• Ibu dan 2 Anak Diduga Tertular Virus Corona dari Baju Ayahnya di Bogor, Sang Ayah Negatif Covid-19
• Penumpang Travel Diturunkan di Jalan, Mendadak Sesak Nafas dan Pingsan Cuma Ditonton Warga
• Setubuhi Nenek Sendiri, Cucu: Sebulan Aku Pisah Ranjang Sama Istri
Berikut, rangkaian peristiwa yang merumorkan kondisi Kim Jong Un, pemimpin generasi ketiga negara Korea Utara sebagaimana dilansir Kompas.com.

1. Kim Jong Un dikabarkan kritis
Rumor pertama yang berkaitan dengan Rocket Man karena sosok itu tidak tampak pada perayaan ulang tahun mendiang kakeknya, sekaligus pendiri Korea Utara, Kim Il Sung pada 15 April 2020 lalu.
Sebuah sumber intelijen yang dipantau Amerika Serikat menyebut kondisi Kim Jong Un kritis setelah menjalani operasi kardiovaskular.
Media Daily NK bahkan mengabarkan bahwa operasi tersebut dilakukan pada 12 April.
CNN Monday pada Senin (20/4/2020) melaporkan pernyataan sumber internal AS tersebut terkait kondisi kesehatan Kim yang kritis adalah kredibel.
Namun sejauh apa tingkat keparahannya, hal itu masih belum diketahui.
Pada Minggu (19/4/2020), Kim dinyatakan mulai membaik.
Sebagian dokter yang merawatnya pulang ke Pyongyang.
Sebagian kecil tim medis masih ditempatkan di Hyangsan, tempat di mana pemimpin Korut itu menjalani perawatan pascaoperasi.