Jenderal Pendukung Prabowo Dirawat di RSPAD, Habiburokhman: Mohon Doanya
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Garindra itu mengalami pendarahan otak dan harus dioperasi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Garindra itu mengalami pendarahan otak dan harus dioperasi.
"Benar, beliau pendarahan jadi perlu dioperasi, mohon doanya ya," ujar politikus Partai Gerindra Habiburokhman saat dihubungi Tribun di Jakarta, Senin (4/5/2020).
"Saya belum menjenguknya, kami mohon doanya saja," ucapnya.
Djoko Santoso menjabat Panglima TNI sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010 pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
• Viral Bagi-bagi Uang, Tom Liwafa Akui Mantan Orang Miskin
• Roy Kiyoshi Ditangkap Petugas dengan APD Lengkap, Rumahnya Digeledah
• Foto-foto YouTuber Ferdian Paleka Ditangkap Polisi, Diciduk sebelum Akunnya Tembus 30K
• Polisi Dikelilingi Para Preman Dibentak-bentak, Pelaku Utama Tertangkap
Setelah tidak aktif di TNI, Djoko Santoso terjun ke dunia politik dan bergabung ke Partai Gerindra pada 2015.
Ia menduduki posisi Wakil Ketua Dewan Pembina, dan saat Pilpres 2019, dirinya dipercaya sebagai Ketua Badan Pemenanganan Nasional Prabowo-Sandi.
Dahnil Anzhar Simanjuntak, Juru Bicara Prabowo Subianto mengatakan, Menteri Pertahanan telah menjenguk Djoko Santoso kemarin.
Dahnil menyampaikan, sampai saat ini Prabowo terus memantau perkembangan kesehatan Djoko Santoso.
Tak lupa, Dahnil pun mengatakan Prabowo terus mendoakan kesembuhan Djoko Santoso.
"Kemarin Pak Menhan sudah menjenguk."
"Beliau mendoakan Pak Djoko Santoso agar segera pulih dan terus pantau perkembangan kesehatan Pak Djoko Santoso," kata Dahnil ketika dihubungi Tribunnews, Senin (4/5/2020).
Prabowo Tak Pernah Marahi Djoko Santoso
Bakal calon presiden Prabowo Subianto memberikan kado sebuah keris kepada Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso.
Keris yang memiliki corak warna keemasan itu diberikan Prabowo Subianto saat menghadiri acara ulang tahun ke-66 Djoko Santoso.
"Saya ingin memberikan keris. Keris ini saya anggap Pak Djoko sebagai kesatria sejati," katanya di rumah Djoko Santoso, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9/2018).
Prabowo Subianto mengaku terkesan oleh pencapaian karier Djoko Santoso.
Karena meskipun sempat menjadi bawahan Prabowo Subianto Subianto, Djoko Santoso bisa memiliki pangkat yang lebih tinggi.
"Dari karier juga terlewati, saya cuma sampai bintang tiga, sedangkan Pak Djoko sudah bintang empat," ujar Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto mengatakan, Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut sebagai perwira terbaik yang dimiliki TNI.
"Kita pernah berjuang bersama. Beliau dulu bawahan saya."
"Beliau adalah perwira salah satu yang terbaik yang pernah dimiliki TNI," pujinya.
Prabowo Subianto Subianto mengakui bahwa dulu saat masih menjadi anggota aktif TNI, dia adalah orang yang keras.
Namun, Djoko Santoso sebagai bawahannya, tutur Prabowo Subianto, tidak pernah kena marah.
"Saya ini orang yang keras, tapi Pak Djoko belum pernah kena marah, karena beliau orangnya sungguh-sungguh," tuturnya
Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan
Partai Gerindra menggelar rapat internal di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/8/2018).
Turut hadir dalam rapat internal tersebut, pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hasyim Djojohadikusumo, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazir dan Djoko Santoso, serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo.
Usai pertemuan, Edhy mengatakan Prabowo Subianto telah mengusulkan mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso sebagai Ketua tim pemenangan. Djoko yang hadir dalam pertemuan tersebut, menurut Edhy, menyatakan siap memimpin tim pemenangan.
"Jadi Pak Prabowo menunjuk Pak Djoko, menanyakan ke Pak Djoko apakah beliau bersedia, dan Pak Djoko bersedia," ujar Edhy.
Menurutnya, usulan tersebut kemudian akan dibawa kepada mitra partai koalisi, di antaranya tiga partai pengusung selain Partai Gerindra, yakni Demokrat, PAN, dan PKS, serta satu partai pendukung, yaitu Partai Berkarya.
"Tinggal apakah nanti keputusannya disepakati oleh partai koalisi atau tidak nanti akan dibahas," katanya.
Ada pun pertimbangan Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan karena merupakan mantan Panglima TNI yang dekat dengan semua kalangan. Djoko Santoso juga dinilai pandai melobi, yang sangat dibutuhkan dalam pemenangan Prabowo-Sandiaga.
"Dekat dengan semua kelompok dan menurut kami ya itu bisa diterima oleh semua kalangan. Tapi sekali lagi ini baru diusulkan Pak Prabowo, nanti harus minta pertimbangan partai pengusung lainnya," tuturnya.
Edhy yakin Djoko Santoso akan diterima oleh parpol koalisi. Menurutnya, ketua tim pemenangan membutuhkan figur yang sudah teruji dan berpengalaman.
"Tapi ini harus komunikasikan pada parpol koalisi, Prabowo sudah sebut Pak Djoko dengan pertimbangannya punya pengalaman dan kemampuan, dan sudah teruji lakukan pendekatan-pendekatan," bebernya.
Menanggapi penunjukan tersebut, Djoko Santoso mengaku siap.
"Ya siap lah, malu kalau enggak siap," ucap Djoko Santoso usai menggelar rapat internal di rumah Prabowo Subianto.
Djoko Santoso mengaku siap memimpin tim pemenangan di seluruh Indonesia. Sebagai mantan Panglima TNI, Djoko Santoso mengaku pernah bertugas mengendalikan operasi militer.
"Ya insyaallah kerja saya kan gitu. Ya jadi Panglima sudah biasa ngendaliin," cetusnya.
Djoko Santoso enggan membeberkan rencana kerja tim pemenangan, bila terpilih sebagai ketua tim sukses. Ia hanya mengatakan tim pemenangan harus bekerja keras untuk menjaring suara masyarakat.
"Ya yang penting kita harus kerja keras ya. Kerja sama, kerja ikhlas, kerja cerdas," paparnya. (Seno Tri Sulistiyono/Gita Irawan)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Djoko Santoso Mantan Ketua BPN Prabowo-Sandi Pendarahan Otak, Menteri Pertahanan Pantau dan Doa
