Lakalantas di Natar

Sering Terjadi Kecelakaan, PT KAI Akan Tutup Perlintasan Tak Resmi di Bawah Flyover Natar

Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Sapto Hartoyo mengatakan pihaknya akan menutup perlintasan tak resmi yang ada di bawah flyover Natar.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi PT KAI
Ilustrasi - PT KAI Divre IV Tanjung Karang Tutup Perlintasan Kereta Api di kelurahan Jagabaya 2. Sering Terjadi Kecelakaan, PT KAI Akan Tutup Perlintasan Tak Resmi di Bawah Flyover Natar 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NATAR - Pasca kejadian kecelakaan yang memakan dua korban jiwa, PT KAI akan menutup perlintasan tak resmi di bawah flyover Natar.

Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Sapto Hartoyo mengatakan pihaknya akan menutup perlintasan tak resmi yang ada di bawah flyover Natar.

"Tadi ada permintaan warga agar perlintasan tersebut ditutup, mengingat sering terjadi kecelakaan di lokasi," katanya, Jumat (8/5/2020).

Lanjutnya, merujuk dari UU no 23/2007 juga disebutkan jika sudah ada flyover maka perlintasan yang ada disebelah-sebelahnya harus ditutup.

"Ini juga untuk keselamatan bersama, tapi tentunya koordinasi dengan Dishub Kota," tandasnya.

Perlintasan KA Tanpa Palang Pintu yang Menewaskan Pasutri Pernah Ditutup Permanen

Pasutri Tewas Terlindas Kereta Api Sempat Diteriaki Warga, Yadi: Gak Dengar Kalau Ada Kereta Lewat

BREAKING NEWS Pasutri Tewas Tertabrak Kereta Api di Bawah Flyover Natar

Kakek 50 Tahun Cabuli Balita Tetangganya, Dicokok Polisi di Rumah Kerabatnya

Terpental hingga 600 meter

Kedua korban tertabrak kereta api sempat terpental hingga 600 meter.

Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjung Karang Sapto Hartoyo mengatakan jika keduanya meninggal karena menabrak kereta api babaranjang di perlintasan tidak resmi petak jalan km 25+2/3 antara stasiun rejosari - stasiun gedungratu.

"Bukan ditabrak ya, tapi menabrak karena itu jalan kereta api dan sudah dibangun flyover," jelas Sapto, Jumat (8/5/2020).

Lanjutnya, saat sebelum kejadian tabrakan masinis sudah membunyikan semboyan 35 secara keras, namun dua orang yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega ZR bernopol 6873 YQ masih menyebrang.

"Namun pengendara sepeda motor ini tetap melintas, kejadian sendiri sekitar pukul 9.15 wib, dan pengendara ini dari arah Utara (Natar) menuju ke Selatan (Bandar Lampung) sedangkan kereta api dari Muara Enim menuju Tarahan," terang Sapto.

Alhasil korban terpental hingga 600 meter hingga membuat beberapa bagian kepala dan kaki terpisah dari tubuh korban.

"Keduanya meninggal ditempat, dan sudah dibawa ke RSUDAM," tandasnya.

Dua Korban Hanya Bertetangga

Sempat dikira pasangan suami istri, ternyata hanya bertetangga.

Hal ini diungkapkan oleh tetangga korban, Edika saat ditemui di rumah duka jalan Purnawirawan, Gedong Meneng, Rajabasa.

"Bukan pasutri, hanya tetangga, rumahnya cuman beda beberapa rumah," kata Edi, Jumat (8/5/2020).

Kata Edi, saat ini kedua jenazah masih berada di rumah sakit dan belum dibawa ke rumah duka.

"Paling ini langsung dimakamkan yang Obet, karena dia masih bujang dan tinggal sendiri di rumah, dan keluarganya di Bekasi," sebutnya.

Hal ini pun dikuatkan oleh Ketua RT 04 LK II Gunung Terang Langkapura Rodison bahwa keduanya bukan pasangan suami istri.

"Kebetulan bukan pasangan suami istri," tutur Edi.

Adapun identitas korban perempuan yakni Lastri Aminatun (48) warga Jalan Purnawirawan, Gunung Terang, Langkapura.

"Ibu ini sudah punya suami anak satu dan yang laki memang bujang saya gak tahu tujuannya ke sana," tandasnya.

Pernah Ditutup Permanen

Lokasi kecelakaan di perlintasan tak resmi tanpa palang pintu di bawah flyover Natar ternyata pernah ditutup.

Yadi warga sekitar menyebutkan jika lokasi kecelakaan yang menewaskan dua orang pasutri pernah ditutup.

"Dulu udah pernah ditutup permanen," katanya, Jumat (8/5/2020).

Lanjutnya, karena permintaan warga maka diberi celah agar motor bisa melintas.

"Memang sering terjadi kecelakaan tapi mau gimana kalau muter lewat atas mobil-mobil juga banyak dan besar rawan kecelakaan juga," tandasnya.

Sempat Diteriaki Warga

Sempat diteriaki, pengendara sepeda motor tetap nekat melintas.

Yadi warga sekitar menyebutkan kejadian yang menimpa korban tertabrak kereta api cukup singkat dan kondisi jalan sepi.

"Dia itu gak dengar kalau ada kereta api yang melintas," sebutnya, Jumat 8 Mei 2020.

Lanjutnya, secara kebetulan juga ada warga lainnya yang tengah melintas.

"Udah diteriakin tapi masih gak denger dia," ungkapnya.

Yadi menambahkan, akhirnya kedua orang yang mengendarai sepeda motor tersebut terlindas kereta.

"Ngeri posisi tubuh berantakan or tercecer," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, tersambar kereta api, pasangan suami istri meninggal ditempat.

Peristiwa ini terjadi di persimpangan tak resmi yang berada dibawa flyover Natar, Jumat (8/5/2020) sekira pukul 10.00 wib.

Informasi yang dihimpun keduanya mengendarai sepeda motor Yamaha Vega.

Keduanya hendak melintas menuju Pasar Natar, namun nahas kereta api dari arah Muara Enim menabrak keduanya.

Alhasil keduanya meninggal dilokasi dan beberapa organ tubuhnya tercecer.

Adapun korban Albertus Aktiviana Laksana (54) Warga Purnawirawan, Gedong Meneng, Rajabasa.

Sementara identitas perempuan belum diketahui.

Jenazah korban saat ini dibawa ke rumah sakit Abdul Moeloek sebelum dibawa ke rumah duka.

Dalam Sepekan 2 Mobil Disambar Kereta Api di Perlintasan Jalan Dahlia, Kotabumi

Menurut catatan Tribunlampung.co.id, dalam sepekan ini telah terjadi 2 Kecelakaan di perlintasan kereta api Jalan Dahlia, Kotabumi.

Satu unit mobil Toyota Avanza tersambar kereta api babaranjang di Desa Ciamis, Sungkai Utara, Kotabumi, Lampung Utara pada Minggu (1/3/2020) sekira pukul 04.30 WIB.

Sebelumnya, pada Rabu (26/2/2020) sekira pukul 04.30 WIB, Toyota Yaris dengan nopol BE 2824 CD juga dihantam kereta api babaranjang tepat di perlintasan yang sama.

Dalam dua peristiwa tersebut, kedua mobil dalam keadaan rusak parah.

Bahkan, kedua mobil sempat terseret hingga 5 meter.

Dalam kejadian Toyota Avanza yang tersambar kereta api kali ini, belum diketahui pasti, apakah penumpang mobil dalam keadaan selamat atau tidak.

Kapolsek Sungkai Utara AKP Muslikh mengatakan, penumpang di dalam mobil Avanza belum diketahui identitasnya.

“Masih dalam penyelidikan, siapa pengemudi dan penumpang mobil yang tertabrak kereta api babaranjang,” kata Muslikh, Minggu 1 Maret 2020.

Muslikh mengatakan, kejadian berawal dari kendaraan yang melaju dari arah negara ratu, Sungkai Utara menuju Ketapang Sungkai Selatan.

Tiba di perlintasan Desa Ciamis, KM 125, datang kereta api babaranjang dari arah Stasiun Ketapang menuju Stasiun Tulung Buyut, Way Kanan.

Diduga, pengemudi mobil tetap nyelonong memacu kendaraannya meski pintu perlintasan akan ditutup.

“Mobil Toyota Avanza BE 1245 ND, langsung terseret 5 meter,” jelas Muslikh.

Diduga Kabur

Nasib penumpang mobil Toyota Avanza yang mengalami Kecelakaan di perlintasan kereta Km 125 Desa Ciamis, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara, belum diketahui.

Kapolsek Sungkai Utara AKP Muslikh menuturkan, jumlah penumpang di mobil tersebut diperkirakan tiga hingga empat orang, termasuk pengemudi.

Namun, kata dia, hingga sekarang identitas para penumpang belum diketahui.

Begitu pula kondisinya, apakah mengalami luka atau tidak.

“Setelah kejadian, penumpangnya langsung kabur meninggalkan kendaraannya,” kata AKP Muslikh, Minggu (1/3/2020).

Saat ini, pihaknya masih meminta keterangan kepada beberapa saksi mata.

Mobil Tersambar Kereta Api

Kecelakaan di perlintasan kereta di wilayah Lampung Utara kembali terulang.

Kali ini sebuah mobil Toyota Avanza tersambar kereta babaranjang di Desa Ciamis, Kecamatan Sungkai Utara, Minggu (1/3/2020) sekitar pukul 04.30 WIB.

Akibatnya, Avanza warna silver nopol BE 1245 ND itu mengalami kerusakan cukup parah.

Kapolsek Sungkai Utara AKP Muslikh membenarkan adanya peristiwa itu.

Berdasarkan keterangan dari penjaga pintu perlintasan kereta api, kata Muslikh, mobil Avanza melaju dari arah Negara Ratu, Sungkai Utara menuju Kotabumi.

Sesampai di perlintasan kereta, mobil itu tetap melaju meski palang pintu sudah akan ditutup.

Tak ayal, kereta babaranjang yang melaju dari arah Palembang menuju Tanjungkarang langsung menyerempet mobil tersebut.

Mobil ringsek parah pada bagian depan karena terseret sejauh sekitar lima meter.

“Kami mendapatkan informasi segera menuju lokasi untuk mengumpulkan keterangan dari saksi,” jelasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved