Penemuan Mayat di Bandar Lampung
Abaikan Physical Distancing, Warga Berkerumun Tonton Proses Evakuasi Mayat di Kali Serpong
Kasus penemuan mayat pria tanpa identitas di pinggir Kali Serpong, kelurahan Gedung Pakuon, Bandar Lampung, menjadi tontonan masyarakat sekitar.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
Sementara orangtua dan keluarga berada di luar provinsi Lampung.
Silviani (19) salah satu ART yang bekerja di rumah korban mengatakan total ada 5 orang ART.
Hanya saja 1 orang kepala ART tidak menetap di rumah itu.
"Kepala ARTnya pagi datang, sore pulang. Kalau yang nginap di sini cuma orang empat," ujar Silviani.
Ia menuturkan, sehari hari Dd biasanya setiap pagi pergi berangkat kerja.
Namun sudah dua hari sejak terakhir bertemu Selasa (17/3/2020) malam, Dd tidak keluar kamar.
"Dengar dengar majikan saya ini kerja di pabrik. Ga tau juga, karena saya belum pernah ngobrol langsung," katanya.
Terakhir kali, lanjutnya, pertemuan antara majikan dan ART ini untuk menegur kinerja keempatnya.
"Emang suka marah gitu. Dia bilang kalau kerja itu yang benar. Setelah dari situ dia masuk kamar, sampai hari ini gak keluar keluar," jelasnya.
Sehari sebelumnya, Rabu (18/3/2020) ART yang menyiapkan semua kebutuhan korban juga tidak bertemu.
Namun belum ada kecurigaan lantaran masih ada suara laptop dari dalam kamar korban.
"Kami pikir tidur, karena takut ganggu akhirnya kami biarkan saja," jelasnya.
Dua Hari Tidak Keluar
Asisten rumah tangga (ART) di sebuah rumah mewah perumahan Vila Citra II Blok R kaget setelah melihat darah di lantai dan dinding kamar majikan.
Ternyata, darah tersebut berasal dari tubuh Dd (35) majikan yang menghuni kamar.
Dd ditemukan tak bernyawa dengan posisi duduk di atas kursi menghadap sebuah meja, Kamis (19/3/2020) sekitar pukul 09.30 WiB.