Batas Aman Santap Makanan Bersantan untuk Penderita Hipertensi hingga Jantung

Orang-orang yang anggota keluarganya ada yang memiliki penyakit tersebut juga harus memikirkan makanan yang disajikan.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Dini
Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Lampung dr Boy Zaghlul Zaini, M.Kes. Batas Aman Santap Makanan Bersantan untuk Penderita Hipertensi hingga Jantung 

Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Lebaran biasanya identik dengan makan makanan bersantan seperti opor dan rendang.

Makanan bersantan pada dasarnya sehat.

Tinggal siapa yang makan makanan itu.

Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Lampung dr Boy Zaghlul Zaini, M.Kes mengatakan, misal anak-anak, remaja, dewasa muda, dan hingga umur 30 tahun mungkin aman makan makanan apa saja termasuk makanan bersantan.

Tapi untuk usia 35-40 tahun keatas, harus hati-hati.

Apa Itu Hipertensi Sekunder, Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Obati Hipertensi Sekunder

Pantangan Hipertensi, Penderita Darah Tinggi Dilarang Makan 4 Jenis Makanan dan Minuman Ini

Penyebab Bau Mulut Saat Puasa, Cara Mencegah dan Mengatasi Bau Mulut

Awas Kena Alergi Makanan, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Alergi Makanan

Apalagi orang-orang dengan penyakit hipertensi, diabetes, hiperkolesterol, gangguan lambung, hati, ginjal, dan jantung, harus menyadari kalau memilih makanan yang dimakan.

Contoh kalau punya hipertensi, harus kurangi garam dan lemak.

Santan kalau terkumpul akan menjadi lemak.

"Mereka harus menyadari sendiri dalam memilih makanan. Mana yang boleh dimakan, mana yang tidak boleh dimakan sama sekali, atau mana makanan yang boleh dimakan tapi hanya sedikit. Tidak perlu sampai diingatkan oleh orang terdekat atau keluarga," ujar Kepala Instalasi Diklat Rumah Sakit Umum Daerah Dr H Abdul Moeloek itu.

Untuk tahu makanan apa saja yang boleh dimakan, tidak boleh dimakan sama sekali, atau boleh dimakan tapi hanya sedikit, bisa konsultasi ke ahli gizi atau dokter yang merawat.

Orang-orang yang anggota keluarganya ada yang memiliki penyakit tersebut juga harus memikirkan makanan yang disajikan.

Baik saat Idul Fitri, hari besar lain, atau hari-hari biasa.

Jangan menyajikan makanan yang jadi pantangan mereka misal makanan bersantan.

Kalau mereka ingin makan makanan bersantan, berikan saja.

Tapi hanya sedikit saja dan jangan dengan bumbu atau kuahnya.

Makannya pun cukup satu kali saja dalam satu hari.

Untuk hari-hari selanjutnya jangan berikan makanan itu lagi.

Misal ingin makan rendang, berikan saja.

Tapi hanya satu potong kecil, dan jangan berikan dengan bumbu rendangnya.

Berikan cukup satu kali saja.

Hari selanjutnya jangan berikan lagi rendangnya.

"Terpenting kan dia keinginan dia untuk mencicipi makanan itu sudah terpenuhi. Jadi sedikit saja. Kalau keinginan dia tidak terpenuhi ditakutkan dia bisa stres. Kalau dia stres, gula dan tensinya bisa jadi naik," kata dr Boy.

Kalau makan makanan bersantan berlebihan, dikhawatirkan akan memperberat penyakitnya.

Misal dia memiliki jantung atau hipertensi.

Dengan makan makanan bersantan, akan memperberat penyakitnya.

Menu Buka Puasa Opor Ayam Bumbu Jinten, Bahan dan Cara Buat Opor Ayam Bumbu Jinten
Menu Buka Puasa Opor Ayam Bumbu Jinten, Bahan dan Cara Buat Opor Ayam Bumbu Jinten (sajian sedap)

Bukan membuat kambuh, karena jantung dan hipertensi adalah penyakit seumur hidup.

Selain makan makanan bersantan, biasanya saat Idul Fitri orang-orang minum minuman bersoda, atau minuman manis seperti sirup.

Namun yang harus diketahui, minuman bersoda, biasanya bermasalah pada orang yang memiliki penyakit maag.

Untuk itu disarankan bagi yang memiliki maag, sebelum minum minuman bersoda, tuangkan minuman itu digelas dahulu dan tunggu sampai sodanya hilang.

Setelah soda hilang, baru minum.

Memang tidak senikmat kalau ada sodanya.

Tapi kalau minum masih ada sodanya bisa-bisa dalam waktu dua jam maagnya bisa kambuh.

Minuman bersoda dan minuman manis juga jangan asal diminum saja oleh orang yang memiliki diabetes.

minuman soda
minuman soda (net)

Jika ingin minum, cukup sedikit saja dalam satu hari.

Untuk hari-hari selanjutnya jangan minum lagi.

"Tapi memang minumnya tidak perlu sampai menunggu sodanya hilang seperti orang yang memiliki maag. Langsung minum saja kalau memang dia hanya memiliki diabetes dan tidak memiliki maag," kata dr Boy. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved