Bupati Ikut Jemput Santri Pasien Corona, Keluarga Pasien Ngotot Anaknya Tak Sakit
Di sana, Bupati langsung mendapat penolakan dari orangtua santri yang kekeh menyebut anaknya tidak sakit.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Santri asal Madiun, Jawa Timur dinyatakan positif corona. Saat dijemput petugas kesehatan, orangtua pasien malah tak terima dan menuduh zalim.
Orangtua pasien menyebut, anaknya tidak sakit dan dalam kondisi sehat.
Padahal secara medis, pasien positif corona tersebut termasuk sebagai pasien tanpa gejala.
Karena mendapat penolakan dari keluarga, Bupati Madiun Ahmad Dawami turun tangan.
Berupaya menjemput warga yang positif virus corona Covid-19, Bupati Madiun Ahmad Dawami ternyata juga sempat mendapat tentangan.
• Viral, Video Warga Haru Bercucuran Air Mata Doakan Bidan yang Diduga Terjangkit Corona
• Viral 10 Pasien Corona dan PDP Kabur dari Hotel, Polisi Tak Berdaya, Tapi Takluk Sama Petugas Medis
• Sepekan Tidak Ada Penambahan Kasus Positif Corona di Bandar Lampung, Begini Penjelasan IDI
• China Kembali Diserang Corona, Muncul Klaster Baru, Wali Kota Jilin Berlakukan Lockdown

Santri tersebut tinggal di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan.
Di sana, Kaji Mbing langsung mendapat penolakan dari orangtua santri yang kekeh menyebut anaknya tidak sakit.
Kaji Mbing mengatakan, kedua orangtua anak itu menilai hanya orang sakit saja yang seharusnya dibawa ke rumah sakit.
Sementara santri yang dinyatakan positif Covid-19 itu tidak mengalami gejala sakit yang mengarah ke corona atau orang tanpa gejala (OTG).
“Kami pun sudah menjelaskan bahwa anaknya termasuk pasien yang positif.
Namun tidak memiliki gejala klinis Covid-19.
Mereka tetap bersikukuh anaknya dalam kondisi sehat dan tidak sakit,” ungkap Kaji Mbing kepada Kompas.com saat dihubungi, Kamis (14/5/2020) malam.
Tak hanya dihadang, ayah kandung dari santri itu sempat membaca doa dengan suara keras yang menuding orang nomor satu di Madiun itu menyakiti dan menzalimi keluarga mereka.
Padahal, kedatangan Kaji Mbing dan petugas untuk menyelamatkan anaknya yang terjangkit virus yang sudah banyak memakan korban jiwa.
“Justru mereka malah memiliki paham tersendiri yang katanya saya malah menyakiti, menzalimi.
Tetapi, saya sampaikan yang namanya pemerintah pasti tidak akan menjerumuskan masyarakatnya,” ujar Kaji Mbing.
Setelah beradu argumentasi selama satu jam, akhirnya kedua orangtua santri itu menyerahkan anaknya untuk diisolasi ke RSUD Dolopo Madiun, sampai nanti dinyatakan sembuh dari Covid-19. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Madiun Berdebat 1 Jam dengan Orangtua Santri Positif Covid-19, Dituduh Zalim"