Dengarkan Taklim dan Perbanyak Ibadah di Penghujung Ramadan

Tidak terasa Hari Raya Idul Fitri tinggal sepekan lagi. Tak sedikit masyarakat yang semakin memaksimalkan ibadah di hari-hari terakhir

Penulis: sulis setia markhamah | Editor: soni
Tribun Lampung/ Sulis Setia M
Rohmat, warga Natar, memperbanyak tadarus Alquran di Masjid An-Nubuwwah, Desa Negara Ratu, Natar, Lamsel 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,BANDAR LAMPUNG- Tidak terasa Hari Raya Idul Fitri tinggal sepekan lagi. Tak sedikit masyarakat yang semakin memaksimalkan ibadah di hari-hari terakhir bulan Ramadan dengan mendengarkan taklim dan memperbanyak ibadah sunnah.

Dwi Hartanto salah satunya, santri Ponpes Gontor yang tengah pulang kampung ini mengatakan, dirinya sudah khatam Alquran dua kali. Semakin mendekati akhir Ramadan, dirinya ingin kembali khatam Alquran untuk ke tiga kalinya.

"Sekarang sudah jus 12. Mudah-mudahan bisa khatam kembali. Merasa tenang dan lebih adem aja kalo sering-sering baca Alquran," beber warga Way Kandis ini kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (16/5/2020).

VIDEO Cara Sehat Ibu Hamil Menjalankan Puasa Ramadan

Putra ke dua dari tiga bersaudara ini juga rajin mengikuti kajian sore rutin baik secara offline maupun online. Materi kajian setiap harinya pun beragam namun tak jauh dari memperbaiki kepribadian dan kualitas ibadah. Selain itu juga melakukan ibadah sunnah seperti salat Tarawih, salat Rawatib, dan salat Duha.

Dirinya berharap menjadi pribadi yang semakin baik lagi dan mengenai wabah virus corona yang tengah melanda sampai saat ini bisa segera hilang sehingga dirinya bisa kembali menuntut ilmu di pondok.

Warga Natar Lampung Selatan Rifqi Maulana Akbar mengatakan, dirinya juga sudah khatam Alquran 1 kali dan saat ini tengah proses untuk khatam kedua kalinya. Rifqi juga mengikuti itikaf di masjid dekat rumahnya di 10 hari terakhir Ramadan.

"Di Masjid An-Nubuwwah tetap ada itikaf tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak antar jamaah," jelas mahasiswa Manajemen Dakwah UIN Raden Intan ini.

Kegiatan saat itikaf sendiri selain melaksanakan tarawih berjamaah, juga menjalankan ibadah salat sunah, mengaji, hingga mendengarkan taklim atau kajian.

"Saya juga sembari menjalankan perkuliahan daring karena kondisi wabah corona ini perkuliahan offline diliburkan," ujar mahasiswa semester 4 itu.

Warga lainnya Rohmat juga menjalani itikaf di masjid. Kegiatan di masjid adalah semakin memperbanyak ibadah sunnah dan juga membaca Alquran. Dia berharap untuk terus bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

"Mudah-mudahan wabah corona segera berlalu sehingga kita bisa memakmurkan masjid kembali tanpa adanya pembatasan-pembatasan," tuturnya.

Asupan Rohani

Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Rosidin mengatakan, manusia diciptakan oleh Allah terdiri dari unsur jasmani dan rohani.

Tak hanya kesehatan jasmani yang harus dijaga terlebih di situasi pandemi, tuturnya, menjaga kesehatan rohani juga sangat diperlukan agar tetap tenang dan optimis menjalani kehidupan di tengah situasi wabah.

"Asupan rohani adalah sesuatu yang bersifat spiritual yaitu dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan melalui ibadah, seperti salat, zikir, membaca kitab suci, berpuasa, bersedekah dan lainnya," ujar dia.

Menarik Nafas Ketika Puasa, Kiat Milenial Redam Emosi di Bulan Ramadan

Hanya orang-orang yang memiliki kesabaran dan keikhlasan tinggi yang menurutnya jadi kunci keberhasilan dalam menghadapi ujian besar ini. Beruntung, dalam situasi seperti ini kita bangsa Indonesia bertemu dengan Ramadan yang sebagian besar masyarakatnya menjalankan ibadah puasa.

Dengan puasa masyarakat emosinya lebih terkendali, pikirannya bersih, nafsu amarahnya bisa diredam, karena orang yang berpuasa dilarang marah, harus menjaga lisan, hati, mata dan pendengarannya, agar puasanya tidak sia-sia. (H. R.At-Thabrani).

"Melalui ibadah puasa Ramadan yang dijalani kaum muslimin dengan benar dan penuh keikhlasan, mudah-mudahan mampu meningkatkan imunitas spiritual mereka sehingga mampu menggapai kemenangan dalam melawan berbagai cobaan, termasuk pandemi Covid 19 ini," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Iktikaf dan Momen Muhasabah

 

Menjemput Malam Lailatul Qodar

 

Ngabuburit yang Berpahala

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved