Kasus Corona di Lampung
Petugas Tol Mesuji Dikabarkan Positif Corona, Riwayat Pernah Antar PDP ke Palembang
Yanuar membenarkan kabar bahwa petugas tol itu sempat mengisolasi diri di rumah di OKI setelah mengantar PDP.
Sementara PT Hutama Karya (HK) Tol Cabang Tebanggi Besar-Kayu Agung menyatakan tidak benar ada petugas tol Simpang Pematang yang positif corona.
Kepala Cabang PT HK Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung, Yoni Satyo, menyampaikan hal itu melalui pesan WhatsApp, Sabtu sore.
Yoni menerangkan, seorang petugas rescue tol Simpang Pematang dimintai tolong mengantar orangtua seorang kepala desa ke rumah sakit di Palembang menggunakan mobil ambulans puskesmas pada 4 Mei lalu.
"Tapi, petugas rescue ini tidak pernah dilakukan tes," kata Yoni.
"Petugas rescue ini sejak 4 Mei lalu hingga saat ini tidak diizinkan masuk kerja. Yang bersangkutan diminta isolasi mandiri di rumah selama 14 hari sesuai protokol kesehatan. Jadi, tidak benar ada petugas di tol Simpang Pematang yang dikatakan positif terpapar covid-19," sambungnya.
Empat Orang Sembuh
Jumlah pasien positif corona di Lampung yang dinyatakan sembuh bertambah lagi.
Per Sabtu, pasien positif corona yang sembuh bertambah sebanyak empat orang.
Dengan demikian, jumlah pasien positif corona di Lampung yang sembuh sebanyak 26 orang.
"Pasien positif covid-19 yang sembuh kembali bertambah. Hari ini (Sabtu) penambahannya ada empat orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung Reihana melalui video conference, Sabtu.
Reihana mengungkapkan empat pasien corona yang sembuh itu berasal dari luar Bandar Lampung.
Rinciannya tiga orang dari Tulangbawang Barat dan satu orang lainnya dari Lampung Selatan.
"Tiga dari Tulangbawang Barat dan satu dari Lampung Selatan," ujarnya.
Tiga pasien positif corona warga Tubaba yang sembuh itu diketahui dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tulangbawang Barat.
Ketiganya masing-masing pasangan suami-istri S (65) dan D (62), warga Mekar Asri, Kecamatan Tulangbawang Tengah, serta H (70), warga Panaragan Jaya, Kecamatan Tuba Tengah.