Berita Nasional
Tetap Puasa, Pria Pulang Kampung Jalan Kaki 4 Hari dari Jakarta ke Solo Akibat Di-PHK
Seorang pria pulang kampung jalan kaki sejauh 440 kilometer (km) setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ia langsung dibawa ke gedung karantina milik Pemkot Solo di Graha Wisata Niaga Jalan Slamet Riyadi untuk menjalani karantina selama 14 hari di gedung tersebut.
Karantina dilakukan karena baru saja pulang mudik dari zona mereh penyebaran virus corona.
Selama karantina di gedung tersebut, semua kebutuhan makanan disiapkan oleh Pemkot Solo.
Rio mengaku sempat berpikir tempat karantina itu tidak nyaman dan seperti penjara.
Namun, setelah beberapa hari menjalani proses karantina, Rio mengaku sangat nyaman dan betah tinggal di tempat karantina.
"Saya kaget. Di sini teman-teman yang juga menjalani karantina itu sudah seperti keluarga."
"Makan terjamin, tidur nyaman, saya dapat kasur baru yang masih diplastik."
"Jadi benar-benar luar biasa bagi sana. Sangat memanusiakan manusia," ucap Rio.
Disinggung rencana setelah selesai menjalani karantina, Rio menjawab ingin berziarah ke makam kedua orangtuanya di pemakaman umum Bonoloyo, Kadipiro, Solo.
"Rencananya setelah keluar karantina saya mau ke makam orangtua di Bonoloyo," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Di-PHK dan Uang Habis, Sopir Bus Mudik Jalan Kaki 440 Km dari Jakarta ke Solo.
Seorang pria bernama Maulana Arif Budi Satrio, pulang kampung Jalan Kaki sejauh 440 kilometer (km) setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). (Kompas.com)